10

339 23 7
                                    

Suara bising orang-orang yang tak berhenti bicara terdengar di telinga Cinta. Malam ini, Cinta, Nanad dan juga Arjun sedang berada di pasar malam yang cukup ramai dengan pengunjung, bahkan sangat ramai.

Sesungguhnya Cinta agak malas untuk pergi ke pasar malam sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesungguhnya Cinta agak malas untuk pergi ke pasar malam sekarang. Kalau bukan paksaan dari Nanad, mungkin saat ini ia rebahan santuy di kamar Nanad.

"Nadd, kita mau kemana lagi nih?" tanya Arjun yang berada di belakang Nanad sembari menggenggam tangan Cinta.

"Naik itu yuk bang," tunjuk Nanad ke arah bianglala yang sangat besar.

"Udah deh nad, terakhir kali lo naik itu juga gue yang dimarahin sama bunda. Sok-sokan mau naik bianglala, ntar juga pusing terus muntah-muntah.

"Nggak kok bang, janjii. Pengen naik itu, sama kak Cinta terus sama bang Arjun juga, plisss."

Arjun yang melihat Nanad memohon juga sebenarnya sudah mulai luluh, kan Nanad mah dari kecil udah biasa dimanjain mulu sama Arjun.

"Yaudah ayoo, naik bianglala." Nanad yang mendengar itu segera berlari semangat ke arah pembelian tiket untuk naik bianglala.

"Dasar bocah, cuma diijinin naik bianglala aja seneng banget, lucu."

"Iya, lucu bangett," ujar Cinta menyetujui.

"Tapi tau gak apa yang lebih lucu dari Nanad?"

Cinta menaikkan salah satu alisnya seolah bertanya, "apa?"

"Yang lebih lucu dari Nanad itu, anak-anak kita nanti, pasti lebih gemoyyy, hahaha."

'duh duh,' batin Cinta.

"Apaan sih? Sotoyy."

"Gapercaya nih? Hayuk nikahh, kita buktiin," ujar Arjun yang lagi-lagi membuat cinta blushing, salting dan semacamnyaa.

*****

Saat ini Nanad, Cinta dan juga Arjun sudah ada di dalam salah satu bianglala.

"Kak Cinta sama bang Arjun kok uwu banget sihh," ujar Nanad yang melihat pasangan di depannya ini. Apalagi posisinya nih ya, Cinta lagi sandaran di bahu Arjun dan Arjun rangkul Cinta, aduhhh kan Nanad pengen gitu juga meskipun kata abanya dia ini masih bocil.

"Kaciann, gabisa gini yaa, makanya jangan kecil terosss," Arjun memeluk Cinta dari samping, "Nanad bisa gak kaya gini, kasiann bisanya cuma meluk anginnn."

"Duhh, kak cinta kok bisa tahan sama bang Arjun yang gini yaa, semoga cepat dibuka hatinya sama Allah ya kak, sekarang ditahan-tahanin duluu."

"Junn, lepas ish ada Nanad." Cinta risih karena Arjun memeluknya di depan Nanad, kalau ga di depan Nanad sih mau aja, bangettt.

Bukannya dilepas,Arjun malah mengeratkan pelukannya.

"Gapapa kok kak, santuy ajaa. Nanad juga udah besar kok, apalagi yang dipeluk sama bang Arjun kak Cinta. Kalo cewek lain mah udah Nanad lempar orangnya."

"Kalo gue ciuman sama Cinta di depan lo boleh gak Nad? Tempatnya mendukung nih buat ciuman," ujar Arjun, gatau malu.

"Astaghfirullah bangg, masih belom sah jugaa. Gue bilangin bunda nih ya, lo berani macem-macem sama kak Cinta."

Arjun melotot mendengar itu, dasar bocil di depannya ini tukang ngaduuu.

"Canda kali Nad, baperan amatt. Lo gamau lihat gua romantis-romantisan sama Cinta kann, iri bilang boss."

"Dihh, kalo abang tau yaa, Nanad tuh lagi di deketin cowok ganteng di sekolah. Tapi, Nanad tolak, soalnya gayanya slengean kayak bang Arjun, Nanad mah ogah sama cowok satu spesies kayak abang."

"Haduhhh, dimana-dimana nih ya cowok ganteng tapi slengean mah jadi idaman para wanita-wanita, kan bisa diajak asik barengg, malu-maluin bareng, pokoknya bisa jadi couple goals deh, lagian abang juga gak slengean bangett, cuma sedikit."

"Ogah, fiks pokoknya Nanad gamau cowok semacem sama abang titik."

Cinta yang ada disitu pun hanya bisa mendengarkan perdebatan adik kakak di dekatnya ini, udah deh kalau lagi bertiga gini, dua orang ini pasti ribut terossss.

****

"Huhh males banget sama ini orang, ishh," Nanad melempar hpnya ke arah kasur.

"Kenapa sih nad?" tanya Cinta yang sedak mengerjakan tugas di kasur milik Nanad.

"Tuh kak Cinta lihat aja di hp Nanad, basi bangett, sok deket bangett dia," gerutu Nanad.

Cinta segera mengambil hp milik Nanad dan membaca pesan-pesan di hp Nanad yang dikirim oleh cowok yang entah siapa namanya.

Cinta segera mengambil hp milik Nanad dan membaca pesan-pesan di hp Nanad yang dikirim oleh cowok yang entah siapa namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emangnya dia ini siapa sih nad?"

"Temen seangkatan Nanad. Itu loh kak yang Nanad bilang slengean kayak bang Arjun."

"Oh yang itu, gapapa kali nad, lagian kan dia cuma becanda aja kali," Cinta meletakkan hp milik nanad di sebelahnya dan masih saja berusaha untuk tetep fokus mengerjakan tugasnya.

"Iya kakk, dia itu pernah nembak Nanad tauu. Sok bangett, masih juga SMP udah ngajak pacaran, bego."

"Udahlah Nad, biarin aja atau kalian temenan aja, siapa tau kan jodoh? Hahaha."

"Gamau Nanad gamau, udah cukup abang aja yang bikin Nanad emosi, gamau nambah masalah lagi."

*****

Are We Really Just Friends? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang