Somi keluar dari kelas bersama Kokoro saat dilihatnya dari arah parkiran, ada Heejin yang berusaha turun dari motor sport Haechan dengan susah payah.
Cowok itu lantas membantu, mengulurkan tangannya dan menjadikan nya sebagai pegangan.
Somi yang melihat pemandangan itu tentu saja jadi panas dingin. Kokoro sendiri pun juga ikutan menatap kearah Heejin dengan pandangan tak suka.
"Dia naksir tuh sama Haechan!" tunjuk Kokoro dengan dagunya. Somi makin cemberut.
Mencoba tidak peduli, cewek itu lantas menarik Kokoro dan berjalan cepat menuju kantin.
Somi mengedarkan pandangannya dan mendapati meja yang tengah diduduki oleh Yeri dan Renjun. Dengan cepat Somi berjalan menuju meja tersebut dan duduk disana.
"Ngapain Haechan sama Heejin keluar sekolah?!" Renjun yang tengah menyeruput soto nya jadi tersedak saat Somi menggebrak meja mereka dengan keras. "Astaghfirullah, kalem non kalem.." Yeri memandang Somi sedetik kemudian beralih pada Renjun disampingnya. Dengan baiknya gadis itu menyodorkan teh manis dingin miliknya yang langsung diterima Renjun.
Selesai, barulah cowok itu menatap Somi yang masih menekuk wajahnya sambil bertopang dagu.
"Kesel gue liatnya!!" teriak somi lagi. Renjun hanya geleng-geleng menanggapi nya.
"Mereka beli peralatan buat tugas prakarya, tadi udah izin ke guru makanya bisa keluar sekolah."
"Dan lagi, mereka itu satu kelompok!"
Renjun meminun teh manis Yeri lagi.
"Tapi Haechan udah bilang ke lo kan sebelum pergi? Soalnya tadi gue liat dia mainin ponselnya bentar, coba lo cek deh!"
Ah.
Tersadar, Somi pun segera mengambil ponselnya yang berada disaku rok nya. Dan memang benar. Ada banyak notifikasi yang masuk ke ponselnya dan salah satunya adalah pesan WA dari Haechan.
"Som, aku mau pergi bentar bareng Heejin nih, buat tugas, jangan marah ya hehe"
Cewek itu lantas menghela nafasnya. Menatap temannya satu persatu. "Gue ga suka perasaan ini.." Somi mengeluarkan uneg-uneg nya.
"Perasaan apa?" Respon Yeri cepat.
"Perasaan takut Haechan diambil sama Heejin. Bukan Heejin doang sih, maksud gue tuh gue takut Haechan ninggalin gue."
Gantian Renjun yang menghela nafasnya. Tubuhnya dia sandarkan kemudian memandang Somi sambil tersenyum kecil.
"Gue kenal Haechan bertahun-tahun Som dan gue ga pernah liat dia sesayang ini sama cewek selain lo dan bundanya. Jadi menurut gue, lo harus buang rasa takut lo jauh-jauh karna sampai Haechan tau, dia pasti juga bakal kecewa. Kenapa? Artinya lo ga percaya sama dia."
Yeri mengangguk, untuk pertama kalinya menyetujui ucapan Renjun.
"Lagian, kalo gue jadi lo, perasaan ragu itu pasti langsung lenyap dititik dimana Haechan lebih milih bahayain nyawanya buat lo daripada dengerin ucapan ayahnya yang ngelarang dia bawa motor demi kesehatan dia. Ingat kan waktu lo sakit dan bilang lagi ga selera makan? Haechan bela-belain ngelanggar janjinya dan pergi nyariin makan buat lo, kurang apalagi coba Haechan?!" timpal Yeri kemudian.
Kokoro bahkan ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Ah Som, gue jadi iri lagi sama lo!"
Somi memandang Kokoro, dan setelahnya mereka berdua pun tertawa.
"Semuanya, maafin gue." Ucap Somi.
Renjun menggeleng sambil menggerakkan telunjuknya kekanan dan kekiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun x Flower (HAECHAN) (END)
Short Story"Semuanya tuhan ciptakan berpasangan. Itu kenapa kamu dan aku terlahir." "Tapi tuhan juga menciptakan pertemuan dan perpisahan, Chan."