"Spesial dimata banyak orang tapi ga dimata orang yang lo anggap spesial, maka lo ga spesial."
...
Somi berlari kecil mengelilingi setiap sudut sekolahnya. Namun nihil, dia tidak berhasil menemukan Haechan. Kembali dia mengetikkan sesuatu diponselnya, berharap Haechan membacanya dan segera membalas pesan tersebut.
Somi kembali kekelasnya. Wajahnya berubah cerah saat mendapati Haechan tengah tertidur dengan beralaskan buku diatas mejanya. Bodoh sekali dia harus mencari Haechan kesana kemari tanpa memikirkan opsi kalau Haechanlah yang bakal kekelasnya.
Cowok itu mendongak. Dengan wajahnya yang menggemaskan, Haechan tersenyum menyadari keberadaan Somi. "Lo nyariin gue?" Somi mengangguk dengan bibir yang dimanyunkan. "Cape gue nyariin lo. Eh taunya malah dikelas gue." melihat Somi yang kesal seperti itu, membuat senyum Haechan semakin lebar.
"Ngapain juga nyariin gue? Kangen?"
Somi berkacak pinggang.
"Tuh anda tau,"
Seisi kelas langsung menatap Somi gemas. Lebih gemas lagi saat melihat Haechan yang membalas omongan gadis itu dengan senyum cerahnya.
"Permisi, disini ada orang." Kokoro berdehem, membuat Haechan maupun Somi lantas menoleh kearahnya.
"Bodo." Haechan memeletkan lidahnya. Terlihat lucu. Membuat Kokoro yang semula kesal menjadi tambah kesal.
...
Jeno dan Jaemin tengah asik menyalin catatan milik Renjun saat Haechan masuk kelas dan berjalan menuju bangkunya. Dua curut itu terlihat serius dan sedang dalam mode tidak bisa diganggu.
"Jun, gue mau cerita." Renjun yang semula tengah fokus menatap ponselnya, mendadak berhenti. Haechan tidak selalu dalam mode serius seperti ini, jadi Renjun mengerti, disaat cowok itu hendak bercerita, maka dia harus mendengarkan.
"Cerita aja." balasnya tampak acuh. Renjun menyimpan ponselnya dan fokusnya kini beralih pada Haechan. "Gue suka sama Somi jun." Haechan memulai ceritanya. Renjun disampingnya mendengus pelan. "Satu sekolahan juga tau Chan kalo lo suka ama Somi." mendengar itu Haechan melotot tak percaya. "Seriusan?" tanyanya memastikan.
"Menurut lo kenapa adek kelas maupun teman seangkatan lo ga ada yang deketin lo walaupun faktanya mereka semua suka sama lo?" Haechan menggeleng bodoh. "Ya karna mereka tau kalo lo udah punya cewek yang lo suka, Somi." Renjun hanya bisa geleng-geleng takjub.
"Terus kenapa emang? Lo mau nembak Somi?" Kesadaran Haechan kembali. Diapun menganggukkan kepalanya dan seolah meminta pendapat pada Renjun. "Gimana? Menurut lo Somi bakal nerima gue ga?"
Renjun kembali merasa gemas. "Ya lo pastiin dulu dong curut kalo dia juga suka sama lo. Jangan asal main nembak nembak aja."
"Susah emang ngomong sama cowok yang ga pernah peka ama lingkungan sekitarnya. Ck ck ck,"
Haechan terdiam. Kali ini, omongan Renjun sangat tidak membantu sama sekali.
...
Felix merapikan rambut Somi yang tertiup angin. Canggung, Somi lantas menjauhkan tangan cowok itu dari kepalanya. "Gapapa lix, gue bisa sendiri." ucapnya kemudian. Felix hanya mengangguk dengan raut sedih.
"Jadi kan hari ini kerumah lo? Sekalian nanti gue kasi tau temen yang lain digrup." Somi mengiyakan, kemudian berlalu meninggalkan Felix begitu saja. Langkahnya dengan cepat berlari mendekati Haechan yang terlihat kesal menatap Felix. Somi malah jadi ingin menggodanya.
Gadis itu tiba dihadapan Haechan. Senyum bodoh yang biasa Haechan tunjukkan kini sirna berganti dengan wajah tertekuk dan bibir yang dimanyunkan. Somi tertawa melihatnya.
Sebelah tangan Haechan Somi raih dan dia arahkan pada rambut lurusnya.
"Harus Haechan usap gini, biar bekas tangan Felix tadi hilang dari kepala Somi." Haechan tersenyum kecil. "Jangan cemburu." ucap Somi frontal. Gadis itu ikut tersenyum memandangi Haechan.
"Gue seutuhnya milik lo Chan. Begitupun lo, lo seutuhnya milik gue."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun x Flower (HAECHAN) (END)
Nouvelles"Semuanya tuhan ciptakan berpasangan. Itu kenapa kamu dan aku terlahir." "Tapi tuhan juga menciptakan pertemuan dan perpisahan, Chan."