"Action!!"
...
Renjun dan Yeri saling bertatapan dengan pandangan penuh selidik kearah motor Haechan yang tidak biasanya tidak ada sosok Somi disana. Kecurigaan mereka semakin bertambah saat semenit kemudian Somi ikut muncul masuk kedalam parkiran dengan sepeda pink miliknya. Dia turun dan tanpa menoleh kesekitar, bergegas berjalan menghampiri Kokoro yang memang sedang berdiri menunggunya tak jauh dari parkiran.
Haechan yang melihat itu hanya bisa mengacak rambutnya frustasi, ikut meletakkan helm nya diatas jok motor lalu berjalan keluar dari sana.
Dari kejadian barusan, Renjun dan Yeri pun bisa menyimpulkan kalau Haechan dan Somi tengah berantem.
"Kenapa lagi sih?" Yeri menyenggol lengan Renjun. Mereka berdua masih berada didalam mobil Renjun dengan cowok itu yang masih sibuk mengenakan kaos kaki nya.
"Gatau." balas cowok itu acuh.
"Tanya Jaemin aja, tuh anak pasti tau kenapa Haechan dan Somi bisa berantem." saut Renjun lagi kemudian.
...
"Lo serius??!" Kokoro berteriak heboh. Bahkan sosis yang semula ada digenggamannya sudah jatuh mengenaskan ke lantai kelas. Menanggapi itu, Somi hanya mengangguk dan melenggang santai menuju bangkunya. Duduk disana dan tak mempedulikan kehebohan Kokoro lagi.
"Nanti selesai kelas lo mesti cerita ke gue, lebih jelas dan lengkap."
"Iya bawel.."
...
Pelajaran matematika yang merupakan kelas terakhir hari itu dimulai. Guru yang mengajar masuk bersama dengan seorang murid baru yang sungguh berhasil membuat mood Somi yang sudah berantakan menjadi semakin berantakan. Dari seberang mejanya sebuah gulungan kertas terlempar. Somi menoleh dan mendapati Kokoro yang tengah berbicara dengan suara tertahan sambil melirik kedepan kelas yang menampilkan Riyu dan juga wajah menyeramkan guru mereka.
Somi hanya mengangguk lalu fokusnya kembali kedepan kelas saat lengkingan gurunya berhasil menarik perhatian mereka semua.
"Jadi kamu, silahkan memperkenalkan diri." bu guru mempersilahkan. Cewek yang punya nama lengkap Riyu laxa itu ternyata merupakan putri dari keluarga terkaya yang ada di Jakarta. Teman sekelas langsung berseru heboh dan para murid laki-laki pun mulai melancarkan aksi gombalan norak mereka. Perkenalan berakhir saat guru mereka mempersilahkan Riyu untuk duduk ditempat yang masih kosong dan dikelas ini hanya ada satu kursi yang masih belum terisi.
Somi langsung menoleh kearah Kokoro yang wajahnya pun kini sudah berubah tak enak.
Kokoro segera mengangkat tangannya, menginterupsi langkah Riyu dan juga pelajaran yang hendak diterangkan guru mereka.
"Permisi bu, boleh Somi yang pindah ke bangku disamping saya ga?" Seluruh kelas menatap bingung akibat ucapan Kokoro barusan dan untungnya suasana tidak nyaman itu langsung ditepis saat sang guru akhirnya memperbolehkan.
Somi menghela nafas lega, begitupun dengan Kokoro. Segera cewek itu bangkit dari bangkunya dan berjalan cepat menuju meja Kokoro. Akhirnya mereka pun jadi teman sebangku. Riyu sendiri ikut berjalan kebangku yang semula ditempati oleh Somi dan duduk disana.
Setelahnya pelajaran pun dimulai.
...
"Panggil Zania aja kali ya.." Somi meminun es mocca latte nya dan menatap Kokoro didepannya, meminta persetujuan.
"Sesusah itu ya nyebut Kokoro?!" Kokoro didepan Somi manyun. Kesal bercampur sedih akibat pengakuan Somi hari ini. "Susah tau, gue sebagai teman lebih baik jujur ke lo daripada gue kesel sendiri terus ngata-ngatain lo dalam hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun x Flower (HAECHAN) (END)
Kısa Hikaye"Semuanya tuhan ciptakan berpasangan. Itu kenapa kamu dan aku terlahir." "Tapi tuhan juga menciptakan pertemuan dan perpisahan, Chan."