Malam semakin larut. Minju harus segera melancarkan aksinya. Pertama minju melihat apakah orang tua dan kakaknya itu sudah tidur. Setelah merasa keadaan aman-aman saja, Minju kembali ke kamar untuk mengambil koper berisi barang-barang yang sudah ia siapkan sedari tadi.
"Maafin Minju." itu kalimat terakhir yang minju ucapkan sebelum akhirnya meninggalkan rumah yang sudah ia tinggali sejak kecil.
Minju sudah sampai di bandara. Malam ini ia akan terbang ke Paris meninggalkan kenangan dan juga rasa sakit di negara kelahirannya. Ia sudah bertekad tidak akan kembali sebelum papa dan mamanya merubah keputusan mereka.
"Welcome Pariisssss!!!!"
Akhirnya minju menginjakkan kakinya di negara yang sangat ingin ia kunjungi sejak lama. Ia sudah merencanakan semuanya, termasuk dimana ia akan tinggal nantinya.
"Akhirnya gue ada di Paris."
Sekarang minju sudah ada di apartemen yang ia sewa. Perasaan lelah namun juga lega menyelimuti gadis berambut coklat itu.
Sementara itu di kediaman keluarga Kim,
"Adek, udah siang ba-- Loh kok kosong? Minju? Kamu dimana? Minju?!!" suara teriakan Irene membuat Suho dan Wooseok menghampirinya
"Ma, kenapa sih teriak-teriak?" tanya Wooseok
"Adik kamu nggak ada. Tadi mama mau bangunin dia tapi nggak ada di kamarnya." ucapan Irene membuat Suho segera membuka lemari milik putrinya itu.
Dan?
Kosong!
Damn!
Dunia Suho seakan runtuh. Kakinya serasa tak kuat lagi menopang tubuhnya, lututnya benar-benar lemas. Ia terduduk di lantai.
"Minju pasti kabur gara-gara perjodohan itu." ucap Suho dengan lemas. Sementara Irene sudah terisak sambil bersimpuh di samping suho.
"Nggak. Wooseok yakin anak itu nggak mungkin pergi jauh. Nanti Wooseok coba tanyain ke Yena. Mama sama papa tenang dulu ya." Wooseok mencoba menenangkan mama dan papanya. Ia sendiri tidak menyangka kalau adiknya akan senekat ini.
••••••••••••
Ttokk ttookk
Semua mata tertuju ke arah pintu yang sedang di ketuk itu. Kelas yang tadinya sepi seketika ramai. Ada yang teriak-teriak histeris namun ada juga yang sedang melongo. Mereka semua terpana. *Bukan sama pintunya ya tapi sama yang ngetuk hehe.
"Maaf ganggu, Yena ada?" tanya lelaki yang masih berdiri di ambang pintu. Si pemilik nama yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke arah pintu.
"Kak Wooseok? Ada apa kak?" tanya Yena sopan. Kalo sama orang ganteng dia sopan kok guys, aman nggak teriak-teriak karna harus jaga image.
"Bisa ngobrol sebentar nggak?"
"Bisa kok kak."
Wooseok meninggalkan kelas itu diikuti oleh Yena. Entah kenapa ada satu orang lagi yang mengikuti dari belakang. Ia terlihat sangat penasaran.
Sekarang Wooseok dan Yena sudah berada di rooftop gedung sekolah mereka.
"Yen, gue langsung aja ya. Jadi gini, pagi ini tiba-tiba Minju ngilang. Dia nggak ada di kamarnya dan nggak ninggalin satu pun petunjuk dia pergi kemana. Lo tau sekarang dia ada dimana?"
"Emmmm. Kak, sebenernya tadi malem Minju kabarin Yena kalo dia mau kabur karna perjodohan itu tapi Yena juga nggak tau Minju kabur kemana. Sampek sekarang Minju juga belum ngabarin Yena."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhtaj • Lee Eunsang x Kim Minju x Hwang Hyunjin
Fanfiction[Completed] Akhtaj artinya orang yang takluk. Menceritakan tentang seorang gadis yang akhirnya takluk pada seorang pria yang tak pernah ia duga sebelumnya. Setiap salju datang aku akan lebih merindukanmu -Kim Minju Aku akan membuat senyum manis itu...