Gue benci sama hidup gue yang monokrom.
***
Kenneth tengah menyesap secangkir cappucino kesukaan nya.Setelah latihan basket,
Kenneth memilih langsung pergi menuju kedai kopi yang cukup terkenal di kota nya.Tempat favorit Kenneth di kedai kopi ini adalah di area outdoor paling pojok. Karena,ia senang saat menatap senja yang akan menghilang saat menjelang malam ataupun melihat hamparan bintang yang berkilau saat malam hari.
Kenneth menghela nafas,ia menatap langit yang kini sudah berwarna hitam,namun masih meninggalkan bercak berwarna ungu.
Kenneth selalu menghabiskan waktu nya disini sampai malam. Bahkan,pemilik kedai saja sudah hafal dengan Kenneth.
Kenneth memilih menghabiskan waktu nya dengan bermain game sebelum ia pulang ke rumah.
Kenneth bermain PUBG dengan serius,bahkan ia tak ternganggu dengan keadaan sekitar. Seperti itulah Kenneth saat sudah bermain PUBG,game kesayangan nya.
Kenneth tersenyum senang,ia menaruh ponselnya di ransel nya dan memilih keluar dari kedai kopi.
Kenneth menaiki motornya dan mengendarai motornya membelah kota metropolitan.
Setelah melewati hiruk pikuk kota,akhirnya Kenneth sampai di kediaman nya.
Kenneth memberi kode kepada sang satpam untuk membuka gerbang dan satpam rumah nya hanya bisa menuruti kemauan nya.
Kenneth menepikan motornya di garasi,ia membuka helm fullface nya dan memasuki kediaman nya.
Kenneth menatap datar Azka yang tengah tersenyum manis kepada nya.
"Eh,kamu udah pulang." kata Azka lalu bangkit dari duduknya.
"Kamu mau makan 'kan?kita tunggu Papa dulu ya,sayang." ujar Azka membuat Kenneth mengeryit jijik.
"Jangan panggil gue sayang. Jijik." sinis Kenneth membuat Azka menggeleng kecil.
"Anak kurang ajar." cibir Azka.
"Siapa yang mau punya Ibu kayak lo? jijik." ketus Kenneth membuat Azka mendengus.
"Heh!walaupun gue masih kuliah harusnya lo yang sopan sama gue!'kan sekarang gue dah jadi ibu lo!" murka Azka.
Kenneth menatap sinis Azka,ia memilih pergi meninggalkan Azka dan memasuki kamarnya.
Kamar Kenneth berukuran sedang,hanya ada ranjang,lemari,nakas,
meja belajar dan satu kamar mandi di kamarnya.Kamar Kenneth bernuansa monokrom,hitam putih sudah menjadi ciri khasnya.
Bahkan,hidup Kenneth benar-benar monokrom.Kenneth menghela nafas,ia membaringkan tubuhnya di ranjang bersprei abu-abu.
Ada apa dengan dirinya?mengapa ia merasa mati rasa.S emua nya mati.Tidak ada kehidupan.Bahkan,ia belum menemukan cinta nya sampai saat ini.nSelama 16 tahun ia hidup,belum pernah ia merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis.
Kenneth menatap sendu langit kamarnya,mengapa semua nya terlalu tiba-tiba?mengapa wanita yang sangat ia cintai meninggalkan nya.
Seandainya waktu bisa di putar,Kenneth ingin membahagiakan wanita yang sangat ia cinta itu.Yaitu Ibu nya.
"Hm. Gue udah lama enggak ke makam Mama." gumam Kenneth.
Pintu kamar Kenneth diketuk oleh wanita yang sangat ia benci.
Wanita yang menggantikan peran Ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHS : SURAT CINTA UNTUK KENNETH✅
FanfictionSERIES PERTAMA MHS. Salma hanya gadis biasa yang mencintai sosok Kenneth dalam diam. Salma memilih mengungkapkan semua perasaan nya menggunakan perantara kertas, pulpen dan amplop dengan hiasan hati. Akankah Salma dapat membuat Kenneth mencintainya...