#25. Menang.

260 33 21
                                    

Kenneth menatap pantulan diri nya dicermin. Pemuda itu sudah berpenampilan rapi dengan seragam kebanggan MUSICALLY HIGH SCHOOL. Kenneth merapikan rambut nya dan tersenyum tipis lalu menghela nafas.

Kenneth berjalan keluar dari toilet yang ada di lokasi olimpiade. Suasana disini cukup ramai. Kenneth menghampiri Taqqiya yang tengah berbincang dengan bu Sully dan guru-guru pendamping yang lain.

"Sudah?" Tanya bu Sully dibalas anggukan kecil oleh Kenneth.

"Siap-siap, ya. 20 menit lagi kalian akan kumpul." Bu Sully menepuk-nepuk bahu Kenneth dan Taqqiya membuat kedua remaja itu kompak mengangguk.

"Kalian sudah sarapan?" Pak Dio.

"Sudah." Jawab Kenneth dan Taqqiya.

Pak Dio mengangguk-angguk kepalanya."Bagus."

Kenneth dan Taqqiya berjalan memasuki ruangan dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Semoga gue bisa menang kali ini."

***

Kenneth dan Taqqiya tersenyum bangga saat diberitahukan bahwa MHS menjadi juara olimpiade tingkat nasional tahun ini. Dengan bangga, kedua remaja itu menerima piala dan hadiah.

Setelah menerima piala dan hadiah, Kenneth dan Taqqiya berjalan menghampiri guru-guru dan tersenyum.

"Alhamdulillah. Selamat, ya. Makasih kalian udah selalu bikin MHS bangga." Bu Sully tersenyum menatap kedua remaja itu.

Taqqiya membalas senyuman bu Sully."Iya, bu. Alhamdulillah hehe."

***

Selesai olimpiade, Kenneth langsung pulang dan mengganti pakaiannya. Pemuda itu dengan cepat langsung berjalan pergi dari kediamannya.

Kenneth mengendarai motornya dengan santai menuju kediaman Salma. Pemuda tampan itu ingin mengajak Salma merayakan kemenangan Kenneth sekaligus memecahkan celengan rindu yang sudah penuh.

Kenneth mengetuk pintu rumah Salma. Pemuda itu tersenyum manis saat melihat gadis dengan kaus bergambar panda yang terlihat kebesaran ditubuhnya tengah menatap terkejut kearahnya.

"KENNETH?!"

Kenneth mengangguk-anggukan kepalanya."Iya, sayang."

Salma menatap Kenneth."Kok kesini?"

"Jalan, yuk. Kangen."

Salma mengalihkan pandangan
nya, pipinya memerah hanya karena mendengar kata rindu dari Kenneth. Dengan cepat Salma mengangguk-angguk kepalanya."Oke. Kamu tunggu disini aja, ya. Mama lagi enggak ada di rumah. Aku siap-siap dulu."

Kenneth menatap Salma."Enggak usah pake make up."

Salma mengernyitkan dahinya bingung."Kenapa?"

"Aku enggak mau banyak yang lirik-lirik kamu."

Salma tertawa."Iya, deh."

Kenneth memilih duduk di kursi sembari menunggu Salma yang tengah bersiap-siap. Kenneth menatap halaman rumah Salma yang asri.

Kenneth menoleh dan tersenyum tipis saat melihat Salma yang kini sudah berpakaian rapi.

Gadis itu mengenakan kaus polos hitam yang dibaluti cardigan abu-abu. Rambut legam Salma dibiarkan terurai bebas dan Salma mengenakan sepatu kets.

Simple namun terlihat sangat cantik dimata Kenneth.

Salma menatap Kenneth yang tengah mengedipkan kedua matanya sembari menatap Salma."Kamu kenapa?"

Kenneth tersadar, pemuda itu terkekeh."Enggak apa-apa kok."

"KENAPA?!"

"Kamu cantik."

Dua kata, namun efeknya berjuta-juta untuk Salma.

Salma memilih menggenggam jemari Kenneth."Iya, tau kok. Makasih, ya. Ayo."

***

Ternyata Kenneth menculik Salma ke Musical Caffe. Salma suka-suka saja, Caffe nya benar-benar cocok untuk remaja seusianya dan juga sangat nyaman. Tentu saja harga nya pas dikantung.

Salma memesan pancake dan ice lemon. Gadis itu tidak terlalu lapar malam ini. Gadis itu langsung melahap santapannya.

"Kamu apa kabar?" Kenneth menyesap kopi nya.

Salma tersenyum."Baik."

"Udah lama kita enggak kayak gini." Ucap Kenneth membuat Salma mengangguk setuju.

"Iya."

"Kamu menang?" Tanya Salma membuat Kenneth mengangguk.

"Yeayyy!! Alhamdulillah. Kamu sama Taqqiya emang paling top, cocok deh!"

Kenneth menangkap pancaran mata Salma yang terlihat cemburu. Kenneth menghela nafas."Enggak. Cuma aku sama kamu yang cocok."

Salma tertawa."Gombal mulu."

"Yang penting kamu sayang."

Salma mendelik tajam."IH KOK KAMU SEKARANG PEDEAN?!"

Kenneth mengangkat kedua bahunya."Entah."

"Salma, lusa mau ikut aku sama yang lain?"

"Kemana?"

"Pantai."

"MAU!"

Kenneth menganggukan kepala nya."Oke. Maaf ngedadak."

"Kamu capek, ya?" Tanya Salma.

"Enggak, kok."

Salma menatap tajam Kenneth dan menghela nafas."Kalau capek kamu istirahat, pulang yuk. Aku enggak tega liat kamu kecapekan. Kamu juga harus istirahat."

"Aku. Mau. Sama. Kamu." Tekan Kenneth.

Salma menggeleng-gelengkan kepalanya."ENGGAK. PULANG TERUS ISTIRAHAT. JANGAN BANTAH ATAU AKU ENGGAK IKUT KE PANTAI?!"

Kenneth menghela nafas, sebenarnya ia masih rindu dengan Salma. Namun, jika nanti saat hari H Kenneth sakit, ia bisa merepotkan.

"Iya, Salmaaaaaa."

Salma mengacak gemas rambut hitam Kenneth."Gitu, dong. Harus nurut sama majikan!"

Kenneth berdecih."Emang aku babu."

***

Halo.
Selamat malam.
Maaf baru bisa publish karena banyak kendala hehe. Maaf juga kalau pendek. Oh, iya. Maafin banget lho karena aku langsung skip pas olimpiade, aku sama sekali enggak tahu saat olimpiade itu ngapain aja, makannya aku ngasal hehe. Maaf, ya aku masih pemula dan masih banyak kesalahan.

Mau next kapan?

Oh iya, jangan lupa follow Instagram: Zahra_Syabillaa

Kalau mau follback bisa dm aku, yaaa!! Nanti aku kasih spamlike juga hihi.

Makasih udah baca.

Ily❤️

MHS : SURAT CINTA UNTUK KENNETH✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang