#31. Kangen.

208 23 18
                                    

Sore itu gemericik air hujan turun membasahi bumi dengan derasnya. Membuat Salma yang tadinya tengah membeli kue di Musical Bakery dengan terpaksa harus meneduh sebentar, sekalian bersilaturahmi bersama karyawan-karyawan disana yang pernah menjadi teman-temannya.

"Ini pacar kamu, Sal?" Ayum duduk dikursi sembari melirik Kenneth.

Pipi Salma merona."Ah? Iya hehe."

"Hujanya udah reda." Kenneth berkata dengan santainya.

Salma menggeleng."Enggak. Disini aja dulu."

"Aku masih ada urusan. Ayo pulang." Kenneth dengan tegas menolak permintaan Salma.

Salma menghela nafas."Oke. Kakak-kakak, Salma pulang dulu ya. Kapan-kapan kita ngumpul bareng lagi, oke?"

"OKE!"

"HATI-HATI DIJALAN YA!"

***

Salma menatap Kenneth dengan tatapan bingungnya. Tadi seingat Salma, Kenneth mengajaknya untuk segera pulang. Namun, mengapa sekarang Kenneth menyeretnya ke Musical Caffe?

"Kenn, katanya kamu ada urusan."

Kenneth menoleh lalu tertawa kecil, ia menggeleng."Enggak. Disana ramai, aku enggak bisa berdua sama kamu."

Salma geleng-geleng kepala, Kenneth memang semakin hari semakin gila dan bobrok, sepertinya Kenneth terpapar virus bobrok dari Putra.

"Coffe latte satu. Hot choccolatte satu. Selamat menikmati." Sang waiters memberikan pesanan mereka.

Kenneth menyesap coffe latte nya. Begitupun dengan Salma, mereka berdua sibuk dengan fikirannnya masing-masing.

"Kamu akhir-akhir ini bakal sibuk, enggak?" Salma menatap Kenneth membuat pemuda itu nampak berfikir.

"Mungkin enggak. Kenapa?"

Salma menunduk."Aku kangen, pengen jalan-jalan berdua sama kamu." Memang benar. Salma merindukan Kenneth.

Kenneth tertawa."Padahal kita selalu ketemu tiap hari."

Salma menggeleng-gelengkan kepalanya."Enggak tahu. Bawaannya kangen kamu mulu."

"Hm. Besok."

Salma tersenyum lebar."Janji, ya?"

Kenneth dengan gerakan cepat langsung mengangguk, ia juga cukup rindu menghabiskan quality time bersama pacarnya.

"Jam berapa? Mau naik apa? Mau jajan apa ya?" Salma senyum-senyum sendiri membayangkan indahnya hari esok.

Kenneth mengangkat kedua bahunya."Aku ngikut aja."

***

Salma menatap Kenneth dengan tatapan sayunya."Padahal masih kangen!"

Kenneth terkekeh."Udah sana masuk, nanti keujanan."

"Iya."

"Assalamu'alaikum jodoh." Salma terkekeh lalu berlari memasuki rumahnya.

Kenneth geleng-geleng kepala sendiri."Wa'alaikumsalam."

MHS : SURAT CINTA UNTUK KENNETH✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang