Salma menatap kerusuhan di hadapannya. Gadis itu tertawa lalu memilih duduk disebelah Alin yang tengah santai bermain ponsel.
"Berisik ya, Sal?" Tanya Alin langsung dijawab anggukan setuju oleh Salma.
"Biasa. Rusuh."
Mereka berniat berkumpul di kediaman Putra yang sangat-sangat megah dan aduhai. Tentu saja hal itu membuat Aca langsung heboh berfoto-foto disana. Padahal mereka sering berkunjung ke kediaman Bachtera.
"AMBOY AMBOY, SERONOK NYA FOTO-FOTO! CEPAT RAPIKAN MOBIL!" Titah Jeje sembari berkacak pinggang. Meniru gaya Kak Ros di serial kartun Upin&Ipin.
Namun, bukan nya terlihat seram. Kelakuan Jeje saat ini malah terlihat sangat menggemaskan. Rafi ingin sekali memeluk Jeje. Namun, ia kasihan melihat Aca seorang diri yang sampai sekarang masih sendiri. Memang Aca sudah ditakdirkan jones sejak lahir.
Salma tertawa melihat tingkah lucu Jeje. Salma menoleh saat mendengar Kenneth memanggil namanya."Apa?"
Kenneth menyuruh Alin untuk duduk agak menjauh dari mereka berdua, membuat gadis imut itu mendengus sebal.
Kenneth menggenggam jari-jari Salma dan mencium nya dengan lembut membuat pipi Salma memerah. Gadis itu menunduk, ia terkejut dengan perlakuan Kenneth yang cukup romantis.
"Astaghfirullah! Ya allah, jauh kan lah hamba mu ini dari keuwuan disekitar hamba!" Aca berseru heboh dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin membuat dirinya mendapatkan sorakan dan umpatan.
"DASAR JONES!"
"JONES MAH JONES ACA!"
"UDAH JONES, SAD BOY PULA!"
"NASIB LO JELEK AMAT, CA!"
Aca menatap tak percaya teman-temannya lalu pemuda itu mulai berdrama."Oh, kawan. Apakah kalian tidak ada rasa kasihan terhadap Pangeran Aca yang tampan aduhai ini?"
Putra mengernyit jijik saat melihat tingkah Aca."NAJIS."
Aca mendengus dan memukul kepala Putra."Iyain kek biar gue seneng."
"Iya Aca jones." Timpal Abun, malas.
"Sialan."
"Lama. Ayo siap-siap!" Kenneth berkata dengan emosi.
"Yeuu, santai dong bang. Enggak sabar amat." Cibir Rafi.
Nayya menatap Putra lalu tersenyum geli."Pada gila."
Putra menghela nafas menatap teman-temannya."Jadi, kita bawa dua mobil. Mobil pertama itu diisi sama gue, ayang Nayya, Aca jones sama Alin."
Alin terkejut dan menatap Putra tak setuju."Apaan sih! Alin mau sama Abun. Kalau Alin pisah sama Abun, pasti Abun godain Salma sama Jeje!" Protes Alin.
Abun menatap Alin tak percaya."Sebegitu fack boy kah aku?"
Putra memutar bola matanya malas."Jangan protes. Lagian di mobil gue ada si Aca jones, kali-kali lo nemenin Aca jones."
"Sorry, gue doyan makan. Tapi, makan temen? Ogah." Aca berkata dengan gaya sok kerennya.
"Lo mau gue pukul?!" Tanya Nayya mengancam Aca dengan botol kosong yang ia pegang.
Putra menatap Alin."Gimana? Setuju?" Alin dengan terpaksa mengalah dan mengangguk pasrah.
"Bagus. Oke, mobil kedua sisa nya. Si Abun buluk, Jeje kembarannya kak Ros, titisan es batu si Kenneth, Rafi tukang tidur sama tukang marah-marah Salma."
Salma mendengus. Apa-apaan Putra? Salma kan baik hati, mana pernah ia marah-marah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MHS : SURAT CINTA UNTUK KENNETH✅
FanficSERIES PERTAMA MHS. Salma hanya gadis biasa yang mencintai sosok Kenneth dalam diam. Salma memilih mengungkapkan semua perasaan nya menggunakan perantara kertas, pulpen dan amplop dengan hiasan hati. Akankah Salma dapat membuat Kenneth mencintainya...