#30. Menyelam.

185 23 12
                                    

Selesai mereka bercerita horor. Kenneth langsung menyeret Salma untuk pergi ke taman belakang yang ada di Villa. Salma hanya bisa pasrah, toh ia juga senang bisa berdua bersama cowok tampan.

Salma melirik Kenneth."Mau apa sih?"

Kenneth menoleh sekilas, pemuda itu mengangkat kedua bahunya membuat Salma mendengus. Kenneth memang sangat-sangat tidak jelas, pemuda itu dengan seenaknya menyeret Salma kesini. Namun, saat mereka berdua sampai, mereka malah saling diam-diaman.

Salma menatap bintang diatas sana lalu tersenyum."Kenn. Kamu ingat kan? Aku pernah bilang ke kamu kalau kamu itu sama seperti bintang diatas sana." Salma menunjuk banyaknya bintang di langit malam. Kenneth mengangguk, ia mengingat semua kata-kata dari Salma melalui surat cinta.

Salma melirik Kenneth."Emang bener. Kamu itu bintang, Kenn.
Kamu selalu bercahaya dan berada diatas. Aku sering ngerasa enggak pantas harus bersanding dengan kamu. Karena, aku cuma peri kecil yang lemah, Kenn."

Kenneth menoleh, pemuda itu menatap tajam Salma dan langsung memeluk gadis itu."No.
Kamu hebat and i love you, Sal."

***

Suasana pagi ini benar-benar riuh. Mereka sudah berkumpul di ruang makan. Para gadis sedang sibuk memasak untuk sarapan, sedangkan sisanya tengah sibuk main tebak-tebakan karena dilanda gabut.

"Nih, tebak nih!" Aca langsung heboh sendiri, pemuda itu nampak berfikir dan tersenyum lebar."BUAH, BUAH APA YANG LUARNYA KUNING DALEMNYA PISANG!"

"MANGGA!" Putra menjawab dengan konyolnya.

"APAAN, BODOH! YANG BENER ITU SIRSAK!" Abun tersenyum miring.

"DIH ANAK TOLOL. SIRSAK MAH WARNA PUTIH!" Rafi stress sendiri melihat kelakuan absurd teman-temannya yang harus segera dilarikan ke RUMAH SAKIT JIWA Terdekat.

Nayya berkacak pinggang, gadis itu menatap tajam pemuda-pemuda gila tersebut."WOI BERISIK! KITA LAGI MASAK, KALAU KALIAN LUPA!"

Kenneth menghela nafas menatap satu persatu teman-teman nya."Sinting."

Daripada Kenneth ikut-ikutan gila melihat kelakuan teman-temannya. Lebih baik Kenneth merecoki Salma.

Kenneth berjalan menghampiri Salma yang tengah sibuk mencuci bahan-bahan."Masak apa?"

Alin berdehem, mengapa ia harus melihat adegan uwu pagi ini. MASIH PAGI LHO!

Salma menoleh dan tersenyum tipis."Eh. Ini masak tom yum. Nayya bawa bahan-bahannya."

Kenneth mengernyitkan dahinya bingung."Tom yum? Apaan?"

Salma terkekeh."Makanan dari korea. Kamu pasti suka!"

"Aku suka apapun, asal kamu yang buat." Kenneth menatap Salma yang tengah salah tingkah.

"Sana ah! Jangan ganggu!" Salma mendorong tubuh mungil Kenneth.

"Anjir, bocil! Balik ke alam lo sana! Enggak usah bucin-bucin didepan gue!" Nayya menutup kedua matanya.

Putra berjalan menghampiri Nayya dan mengedipkan sebelah matanya."Kamu mau aku bucinin, Ay?"

Nayya memutar kedua matanya malas."NAJIS. ANAK SIAPA SIH LO!"

"DIA MAH ADM! ANAK DIDIKAN MONYET!" Abun tertawa ngakak sembari menunjuk-nunjuk Putra.

"HASIL GOYANGAN PAPA PFTT!"

Jeje menggeleng-gelengkan kepalanya."Astaghfirullah! Taubat kalian!"

"Ampun ndoro." Rafi berkata dengan tawanya.

Kenneth berbisik ke kuping Salma."Diemin aja. Mereka gila."

Salma tertawa begitupun dengan Kenneth membuat yang lain menoleh dan semakin bingung.

"Kenapa lo berdua ketawa-ketawa? Udah gila, iya?!" Aca mendengus membuat Salma dan Kenneth semakin tertawa.

Sudah tahu Salma dan Kenneth tengah omongin mereka karena mereka gila. Eh, malah Salma dan Kenneth yang dibilang gila.

Ngerti enggak? Yaudah sama aku juga enggak ngerti.

***

Siang ini cuaca di pantai cukup terik. Untungnya Salma sudah memakai krim sebelum berjalan menuju pantai.

Niatnya hari ini mereka ingin menghabiskan waktu untuk menyelam di laut. Tentu saja dengan pengaman, karena mereka saja masih pemula.

Mereka sudah bersiap diatas speed boat. Salma sedang sibuk berpose, karena disini tempatnya benar-benar aesthetic.

"Kenn, ayo foto!" Salma menarik Kenneth membuat Kenneth dengan terpaksa menuruti keinginan Salma.

"Oke, siap ya!" Nayya memberi intruksi."Satu, dua, tiga!"

"Bagus banget hasilnya!" Jeje mengintip foto Salma dan Kenneth lalu berdecak kagum.

"Afi! Ayo foto, juga!"

Aca menghela nafas. Ia menyesal tidak mengajak Tiara ikut bersamanya. Kali ini, ia dengan terpaksa menjadi nyamuk karena melihat kemesraan teman-temannya.

"Oke, semua. Siap-siap, ya! Pakai pengamannya. Sekarang kita akan menyelam!" Pemandu tour berkata membuat yang lain langsung memakai pengaman agar tak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Jantung Salma berdegup kencang saat melihat lautan dibawahnya. Ia takut, karena membayangkan ada ikan hiu disana yang akan memakannya hidup-hidup.

"Amit-amit!" Salma geleng-geleng kepala. Jangan sampai itu terjadi.

"Ayo, cepat!"

"Pegangin! Takut!"

"Ayo. Aku pegangin!" Kenneth mengulurkan tangannya.

Salma melompat dan memegang erat tangan Kenneth."Kenn, kamu sama aku aja ya."

"Hm."

Salma berdecak kagum saat melihat keindahan bawah laut. Banyak ikan-ikan kecil yang berlaluan kesana kemari. Serta terumbu karang yang benar-benar indah.

Salma merekam semua yang mereka lakukan dengan kamera Go-pro yang telah dilapisi pelindung anti air olehnya. Ia tidak akan menyia-nyiakan keindahan ini.

"Bagus banget!"

Kenneth masih menggengam tangan Salma. Membuat Aca yang berada dibelakang mereka mendengus sebal.

Mengapa Aca harus bernasib seperti ini? Mengapa dirinya harus menjadi jones abadi?

***

Halo.

Apa kabar?

Maaf baru bisa next. Mood aku akhir-akhir ini turun naik. Semoga kalian ngerti ya.

Spam komen dong biar aku semangat. Kalau rame aku next ya!

Maaf kalau nggak ngefeel or nggak nyambung, aku udah lama enggak ke pantai. Kalau enggak salah ke pantai pas aku masih umur 5 tahun, udah lama banget 😭. Aku juga agak takut sama laut, soalnya aku selalu ngebayang kalo tenggelem, ihh jangan sampe deh hehe.

Jangan lupa vomment.

Jangan lupa follow instagram:

Zahra_Syabillaa

Ily ❤️

MHS : SURAT CINTA UNTUK KENNETH✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang