20. Rahasia

1K 127 18
                                    

Juan menjadwalkan rapat bersama dengan anggota baru sore ini. Tidak disekolah, namun di cafe milik orang tua Jeno yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari sekolah.

Selain Lala, Chandra, dan Ical, juga ada beberapa anak lain yang memang berada di satu angkatan dengan mereka bertiga. Selain itu ada Ruri, dan Somi anak yang juga satu angkatan dengan mereka.

Juan dibantu oleh Markli dan Jeremy untuk menjabarkan bagaimana alur dari acara mereka. Kebetulan juga sie acara yaitu Randi dan Yera sudah membuat alur acara ini secara garis besarnya.

"Kak mau tanya? Kita nanti bakal undang orang tua gak?" Intrupsi Lala ditengah penjelasan Yera dan Randi

"Kemungkinan iya, di hari kedua. Biar orang tua tuh tau kalau disekolah bukan cuma tempat belajar, tapi juga tempat kita bersosialisasi" Jawab Yera

"PUNTEN SLURRR"

"Aing bawa manusia baru slur" Echan baru datang, masuk ke cafe Jeno dengan masih menggunakan helmnya. Tentu saja bersama Yandra.

"Lix! Nan! Masuk sini maneh berdua"

Felix dan Hanan masuk kedalam, bergabung dengan yang lainnya.

"Eh gue diajak Echan sama Yandra kesini gapapa?"

"Gapapa banget, gue malah seneng, jadi ada yang berpartisipasi juga bukan cuma kita-kita aja" Sahut Jeremy

"Iya duduk aja lix, nan. Nanti kalo ada pertanyaan tanya aja ya, ada beberapa poin yang mungkin kelewat" Kata Juan selaku ketua pelaksana.

Yera dan Randi melanjutkan pemaparannya mengenai jalannya acara. Mulai dari rundown dari hari 1-3, perkiraan guest star, games, dan lain-lain.

"Dari kalian mungkin ada saran?" Kata Randi di akhir kalimatnya

"Maneh teh keren banget Ran! Salut aing"

"Gue minta saran. Bukan pujian" Kata Randi ketus

"Oh engga deh males mikir" Balas Echan dengan ekspresi wajahnya yang kembali datar.

"Eh gue ada masukan dong" Hanan menunjuk tangan memberi interupsi.

"Hanan tuh siapanya Hana?" Jeno sedikit mencolek lengan Hendery

"BAPAKNYA. Tadulu ish Jen jangan nanya yang gapenting dulu"

"Jadi tadi kan Randi bilang bakal ada penampilan dari adik-adik kelas. Kalo itu kita persingkat waktunya aja bisa gak ya? Gue ada ide kita bikin kompilasi video dari seluruh kelas gitu. Kalo bisa dari kita kelas 10. Terus ada beberapa kesan pesan dari tiap perwakilan kelas gimana?"

"Wih. Ide lo kok canggih juga Nan" Celah Echan

"Eh boleh banget tuh, gue sampe gak kepikiran kesitu. Kita tampung dulu aja, abis itu baru kita rombak abis" Perintah Juan kepada sekretaris yang bertugas menjadi notulensi.

"Chan, kali ini lo bawa orang bener ya?" Sindir Maya

"Bener salah! Gak bener makin salah! Urang pada maunya naon" Gerutu Echan

"Chan kan engga ada yang nyalahin"

"Maneh diem aja deh Jen mending minum susu sana"

"Dari adik-adik ada yang mau tanya atau kasih masukan? Mungkin Lala?" Tanya Juan

"Eh—em tau aja yang cakep" Celetuk Yandra

"Aku kak? Hmm anu.. gaada sih, tapi acaranya kira-kira sampe malem ya gak kak..?" Tanya Lala ragu-ragu

"Engga kok La, sebisa mungkin jam 7 malam panitia juga udah beres-beres dan pulang. Emang kenapa Lala gaboleh pulang malem?" Kali ini giliran Jeremy yang bertanya, dan Lala mengangguk.

PENTAS KEAKRABANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang