Yandra, Katie, dan Randi sudah siap dengan apron mereka dan beberapa bahan dasar yang memang sudah tersedia dimeja masing-masing tim.
Pelaksanaan lomba masak dilakukan didepan pendopo sekolah yang memang biasa digunakan untuk kegiatan karna sinar matahari yang masuk tidak terlalu menusuk, dan banyak pohon-pohon rindang.
Mereka bertiga ingin membuat sushi roll yang menggunakan bahan dasar nasi goreng. Entah darimana idenya, namun mereka bertiga mengaku terinspirasi oleh Jeno yang seringkali sarapan dengan nasi goreng alpukat.
Jeremy dan yang lainnya sudah menjadi penonton dibaris pertama. Menyemangati ketiga temannya. Ditambah Echan yang selama seharian ini membawa termos berisi es batu dan cola kemanapun ia pergi.
"20 menit lagi ya!" Teriak Markli selaku panitia kepada semua peserta
"Ayo bisa-bisa!! Menu kalian paling unik" Kata Hendri yang memberi semangat kepada ketiga temannya itu.
Waktu memang masih 20 menit, tetapi sushi yang dibentuk oleh Randi belum terbentuk sempurna.
"Maneh masak apa tuh?" Laga Echan bertanya kepada peserta didepannya seperti chef terkenal.
"Spageti kak" Kata perempuan yang merupakan adik kelas mereka.
"Ah basic banget. Kaya ibu-ibur RT yang lomba 17an"
"Chan malu-maluin gue aja dah lo!" Kata Hendri menepuk pundak Echan keras.
"Bercanda sayang" Kata Echan yang membuat adik kelas itu menahan tawanya.
"Chan mau minum dong" Ucap Jeno yang sehabis berlari, Jeno memang baru datang ke acara perlombaannya.
Jeno mengambil satu kaleng salah satu pepsi blue diantara cola dari termos es yang dibawa Echan sedari tadi.
"Wei Jen itu punya gue!!!" Jeno pun tidak menggubris Jeremy sama sekali dan tetap membuka kaleng tersebut dan meminumnya
Jeno masih meminumnya sedikit, namun Jeremy merebut paksa kaleng yang diminum Jeno hingga terpental ke meja peserta nomor 3 yang masih ada di barisan depan.
"Omonack Jinjja" Kata Hendri yang masih menbulatkan mataya tidak percaya melihat insiden tersebut.
Kaleng yang masih berisi lebih dari setengah itu tumpah, bahkan mengenai wajan dan kompor gas portable milik peserta nomor 3 itu. Bahkan beberapa percikan minyak mengenai salah satu tangan peserta itu.
"JEREMY, JENO, FAICHAN IKUT SAYA" Teriak Pak Diding kearah sumber keramaian.
"Apaan sih pak lebay amat masa aing kena juga?" Kata Echan. Dewi fortuna memang tidak berpihak pada Jeremy dan Jeno. Namun, lebih tidak berpihak pada Echan.
Jeremy hanya pasrah, memang mungkin ini hari sialnya. Ditambah Pak Diding datang saat diwaktu yang benar-benar tidak tepat. Bisa-bisa orang tuanya dipanggil untuk datang kesekolah.
Mereka bertiga sudah berada di ruang Pak Diding, hanya menunduk saja tidak memperhatikan Pak Diding yang sedari tadi hanya mundar mandir.
"Bisa ya kalian barbar banget?! Kalo orang tuanya gak terima anaknya kena percikan minyak yanh salah siapa? Ya sekolah" Kata Pak Diding dengan nada yang masih tenang namun sedikit meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENTAS KEAKRABAN
Fiksi PenggemarTentang sekumpulan anak sekolah menengah atas yang membuat satu malam di masa sekolahnya sangat indah untuk dikenang. "Apa bedanya sama malam keakraban?" "Kalo malam keakraban mah paling cuma ngobrol sama makan-makan! Ini kita bikin semua orang kasi...