Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba. Anak kelas yellow fellas beserta Markli dan Juan akan berangkat ke Bali malam ini. Bahkan Yuki dan Hana juga ikut meramaikan acara liburan mereka disana.
Di Bali, mereka akan menginap di villa milik Ayah Jeremy yang terletak di Ubud. Kata Echan sih, enak. Bisa hemat gausah pake sewa-sewa.
"Si Hendri sama Juan mana nih setengah jam lagi boarding" Kata Jeremy yang mulai gelisah sambil melihat jam dipergelangan tangannya
"Coba telpon Je" Sahut Hana
Akhirnya Jeremy menelpon kedua anak itu, namun tetap saja tidak kunjung ada jawaban.
20 menit berlalu,
"Eh sepuluh menit lagi ini gimana" Kata Lucas yang berjongkong memegang kopernya sambil makan roti beraroma kopi.
"Pasti dia lama ngurusin Hutong dulu nih" Prediksi Yandra yang sepertinya memang benar, Hendri sendiri memang menitipkan Hutong ke rumah Juan, bahkan orang tua Juan dengan senang hati mengurus Hutong. Kecuali kakaknya.
3 menit sebelum boarding pass, Juan berlari dengan tergesah-gesah dengan Hendery yang mengikuti dibelakangnya.
"Sorry sorry, si Aheng nih mau ninggalin kucingnya seminggu aja pake drama!" Protes Juan. Baru kali ini sepertinya orang seperti Juan melontarkan protes kepada seseorang.
"Eh wawan, lo juga ye! Kita tuh mau liburan ke Bali. Bukan mau manggung! Mestinya lo bawa papan selancar bukan bawa gitar!" Protes balik Hendery sambil memegang sarung gitar Juan.
"Yang penting gue gak nyusahin lo ye. Gue bawa sendiri nih. Perlu diingat nama gue Juan Deandra. Lo bisa manggil gue Juan/Dean/Dede ya asal jangan Wawan plis." Balas Juan yang sedikit mengangkat tas gitarnya.
"Ayo deh buruan entar kita telat!" Ajak Randi yang akhirnya membuat semua teman-temannya tergerak.
Setibanya mereka di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Mereka harus melanjuti perjalanan dengan transportasi darat menuju Ubud kurang lebih satu sampai satu setengah jam.
Bus kecil memang sengaja dipesan oleh orang tua Jeremy untuk memudahkan mereka. Ditambah barang bawaan mereka yang memang seperti orang ingin pindah rumah.
"Heh Yandra lo bawa apaan sih rame banget kayanya isi tas lo" Omel Maya yang mengatur barang bawaan mereka untuk disusun didalam bus. Yandra masa bodoh dengan Maya, ia lebih memilih menggunakan headsetnya dan menonton serial kartun kesukaannya.
"Gue lempar dikit lagi liat aja" Gumam Maya yang beruntung karna Hana mau membantunya.
Hendri, Jeno, dan Echan justru sibuk menyalakan TV yang di pasang dibagian depan bus. Sengaja, katanya ingin sambil karoke agar perjalanan semakin menyenangkan.
"Dangdut aja dangdut dong!" Paksa Echan
"Engga engga! Lagu dewa19 aja yang kangen!" Sahut Jeno
"Heh gamblang!? Kangen sama siapa si lo bangsat" Toyor Echan ke kepala Jeno
"Setuju tapi gue sama Jeno! Lagu galau aja" Balas Hendri
"Eh maneh tuh pada ngerti gak si? Ini kita kan tamasya ya seneng-seneng kenapa pada galau sih?"
"Lo gatau Chan rasanya ditolak mentah-mentah..." Jawab Hendri memelas
"Iyalah jelas. Gue kan satu golongan kaya Jeremy, Juan, Markli. Kaya, ganteng, berbakat. Gamungkin lah ditolak mentah-mentah"
"Tapi nyatanya Markli pernah Chan" Sambar Jeremy yang sedari tadi memperhatikan obrolan ketiga temannya.
"Whats? Ada yang manggil gue?" Kata Markli melepas earpods ditelinga kirinya

KAMU SEDANG MEMBACA
PENTAS KEAKRABAN
Fiksi PenggemarTentang sekumpulan anak sekolah menengah atas yang membuat satu malam di masa sekolahnya sangat indah untuk dikenang. "Apa bedanya sama malam keakraban?" "Kalo malam keakraban mah paling cuma ngobrol sama makan-makan! Ini kita bikin semua orang kasi...