Semenjak mendapat telepon dari Blue, Plan menjadi cemas. Bukannya dia tidak senang atas kedatangannya kekasih itu, tapi, ia hanya takut akan kedatangan Blue itu menjadi runyam semuanya. Bagaimana jika Blue mengajaknya pulang ke Chiang Mai atau apalah itu. Plan belum siap untuk pulang. Ia belum siap menyakiti hati mereka yang menyayangi kakaknya itu. Bagaimana kalau nanti apa yang sudah direncanakannya menjadi berantakan.
Bukan. Niatnya tidaklah jahat. Dia hanya ingin membahagiakan orang yang telah berjasa dalam hidup kakaknya itu. Tapi bagaimana dengan Mean? Apakah Plan mulai menyukai pria tampan itu yang telah menggantikan Blue selama dia menjadi kakaknya itu. Entahlah. Hanya Plan yang tahu.
Ketika Plan sedang melamun, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Plan awalnya kaget, tapi dia kenal akan kebiasaan itu. Orang yang melakukan itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mean.
"Merindukanku, hmm?" Mean bertanya sambil mendaratkan beberapa ciuman di wajah Plan.
Plan sudah beberapa kali menghindar tapi tenaga Mean terlalu kuat. Akhirnya Plan hanya bisa pasrah. Pikirannya sekarang ini sudah berkecamuk. Belum lagi masalah Mean yang terus menempel padanya dan kini masalah datang lagi. Kekasihnya itu akan datang dan itu membuat Plan menjadi seakan pusing. Bagaimana kalau mereka tahu akan statusnya yang ternyata bukanlah Can.
Bagaimana perasaan kedua orang tua angkatnya itu jika mereka tahu kalau dia bukanlah Can. Pasti mereka akan sangat kecewa padanya. Padahal tujuannya itu baik. Ia hanya tidak ingin mereka bersedih atas apa yang telah dialami oleh kakaknya itu. Baru tadi pagi dia bisa bernafas lega karena kakaknya itu kini sudah bisa mendapat perawatan yang lebih baik, tapi kini, masalah malah datang lagi.
Pikiran Plan masih entah ada di mana tapi Mean malah dengan leluasanya menelusuri leher jenjang Plan dan memberikannya tanda di sana. Dan Mean kembali melumat bibir Plan. Karena terbuai, Plan malah menikmati dan membalas ciuman Mean. Mereka berciuman cukup lama dan ciuman mereka semakin panas.
Mean sudah meremas dada Plan sedari tadi. Sedangkan ciuman mereka semakin menggila. Terlalu enak untuk dilepaskan. Mean semakin menyesap leher Plan, Plan meremas rambut Mean.
Tangan Mean membuka kancing baju Plan, dan menggerayapi dada polosnya. Plan sudah tidak tahan lagi. Sentuhan Mean begitu nikmat. Apalagi Mean. Libidonya sudah naik dari tadi. Ia ingin segera menindih orang yang ada di depannya ini dan membuatnya mengerang panjang sambil menyebutkan namanya. Tiba-tiba, bayangan kakaknya itu terlintas dalam pikiran Plan. Plan mendorong Mean ketika tangannya hendak akan membuka kancing celana Plan. Mean terpental karena saking kuatnya dorongan dari Plan.
Plan langsung berlari masuk kamar mandi. Bagaimana dia bisa terbuai seperti itu. Jelas-jelas itu salah. Andai Blue, mungkin dia sudah pasrah. Tapi ini Mean. Mean itu milik kakaknya itu.
Sedangkan Mean hanya bisa menganga. Batinnya terus bertanya. 'Kenapa? Dan kenapa? Bukankah mereka saling mencintai. Tapi kenapa kekasihnya itu menolaknya.'
.
.
.
.
Sudah satu minggu Mean tidak datang ke rumah Can. Bagaimanapun, dia masih tidak percaya dengan apa yang kekasihnya itu lakukan padanya. Setahunya, Can tidak pernah menolak saat mereka sedang berciuman atau hendak akan berhubungan badan. Can selalu tahu apa maunya. Tapi, semakin ke sini, kekasihnya itu seakan berubah. Apakah Can sudah tidak mencintainya lagi. Apakah benar begitu? Tidak mungkin.
Plan seharusnya senang karena Mean tidak mengganggunya lagi. Tapi entah kenapa, ada yang kurang Plan rasakan. Hidupnya seakan sepi karena tidak adanya Mean. Biasanya pria tampan itu selalu menghubunginya terlebih dahulu untuk mengetahui kabarnya kalau ia sedang sibuk di kantor. Tapi satu minggu ini benar-benar sepi. Mean tidak ada kabar sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✔ [Completed]
Teen FictionKisah tentang dua saudara kembar yang sudah terpisah dari kecil dan dipertemukan kembali ketika mereka sudah dewasa. Takdir memang tidak bisa ditebak. Dan takdir itulah yang mempertemukan Mean, Plan dan Can. #PlanRathavit #CanRathavit #MeanPhiravich