Part 2

22 2 0
                                    

   Pada pagi hari aku bangun dengan semangatnya, aku segera kemeja makan dan menyantap sarapanku.
"Pelan-pelan, kenapa mesti terburu-buru?" tanya ibuku.
"Aku harus segera cepat bu, aku tidak boleh ketinggalan."
"Kamu mau pergi sama teman-temanmu?"
"Iya Bu hari ini kita akan berpetualang bersama."
"Ingat jangan terlambat makan malam, atau ayahmu akan marah sekali."
"Tenang saja ma, aku janji."
   Setelah sarapanku habis aku segera berlari pergi ke pohon jati raksasa, itu tempat dimana aku dan teman-temanku berkumpul. Disana sudah terlihat ketujuh temanku.
"Pagi teman-teman!" Sapaku dengan penuh semangat dan nafasku sedikit tersengal.
"Hai Tao, kau sudah sampai," sapa salah satu temanku.
"Oke, karena kita semua sudah berkumpul ayo kita pergi," ajak temanku yang bernama Chanyeol.
   Kita mulai berjalan menyusuri jalan setapak menuju ke sungai besar di desa. Di sana ada jembatan yang menghubungkan desaku dengan hutan yang sangat besar. Pepohonan ya sangat rindang. Banyak yang bilang banyak hewan aneh hidup dihutan itu. Katanya juga hutan itu sangat dihantui, banyak yang melihat penampakan di dalam hutan itu terutama pada malam hari. Oleh karena itu para penduduk desa tidak berani ke hutan itu pada malam hari.  
     Tetapi, bukanlah hantu atau makhluk aneh yang hidup disana yang menjadi alasan penduduk desa takut akan hutan itu. Alasan utamanya adalah hutan yang sangat luas itu sering dijadikan lahan berburu suku-suku lain selain ras manusia. Tetapi mereka hidup ratusan kilometer, jauh didalam hutan. Oleh karena itu, belum pernah ada yang melihat ras-ras lain itu.
   Alasan kita masuk kehutan itu bukanlah tanpa alasan, atau sekedar iseng untuk unjuk keberanian. Alasan kita masuk kehutan tersebut adalah mencari tanaman obat yang langka. Jika dijual harganya bisa sangat mahal, satu tanaman cukup untuk membeli dua kantung besar berisi kentang. Letaknya puluhan kilometer didalam hutan. Tetapi, kita harus cepat dan harus keluar dari hutan itu sebelum matahari terbenam.

Kisah Tanah JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang