Part 21

4 1 0
                                    

"Apakah kalian tuli? Cepat letakkan senjata kalian atau anak ini mati!!" Bentak penyamun itu bersamaan dengan pisau di tangannya yang semakin menempel di leher Lucas dan mulai sedikit mengirisnya.
"Baik, tapi bebaskan anak itu." Pinta Jong-in pada penyamun tersebut.
"Baik, cepat serahkan senjata kalian dan keluar dari tempat persembunyian." Perintah penyamun itu.
   Mereka semua segera menyerahkan seluruh senjata mereka. Para anak kecil dan perempuan yang bersembunyi segera keluar dari bawah kereta mereka.
"Kami sudah menuruti perintahku, sekarang lepaskan anak itu," kata Jong-in.
"Tidak secepat itu, kalian sudah membunuh orang-orangku. Harus ada yang membayarnya." Jawab penyamun itu.
"Baik, ambillah kereta-kereta kami dan barang-barangnya." Jawab Jong-in.
"Tentu saja aku akan mengambil barang-barang kalian, tapi harus ada yang mengganti nyawa orang-orangku." Kata kepala penyamun tersebut.
"Baik, bebaskan anak itu, dan ambil aku sebagai gantinya." Kata Jong-in.
"Baik lah." Kata kepala penyamun tersebut sambil melepaskan Lucas, ia pun turun dan menghampiri Jong-in.
   Tiba-tiba terdengar suara pasukan kuda yang semakin mendekat. Ternyata itu adalah pasukan Kerajaan Blistar yang di pimpin oleh Jenderal Cao Pi. Kepala penyamun tersebut segera mencengkeram Jong-ing dan menyaderanya. Para pasukan kerajaan Blistar mengarahkan panahnya kepada para penyamun tersebut.
"Cepat lepaskanlah orang-orang ini, maka hukuman bagi kalian akan ku kurangi!" Perintah Jenderal Cao Pi.
"Mengurangi? Apa kau bodoh Jenderal? Nyawa orang ini ada di tanganku sekarang. Kalau kalian berani macam-macam akan kuhabisi orang ini!" Ancam sang kepala penyamun.
"Baik kalau itu pilihanmu." Jawab Jenderal Cao Pi.
   Tiba-tiba, seluruh pasukan Jenderal Cao Pi melepaskan panahnya, masing-masing  anak panahnya mengenai para penyamun tersebut. Dan salah satu anak panah yang ditembakkan Eko mengenai tepat pada wajah penyamun yang menyandera Jong-in. Penyamun itu segera melepaskan cengkeramannya dan jatuh kebelakang. Beberapa penyamun yang masih hidup segera lari secepat mungkin kedalam hutan.
Kai segera lari dan memeluk ayahnya.
   Jenderal Cao Pi dan para pasukannya memeriksa dan menenangkan para penduduk. Mereka mendapatkan banyak ucapan terima kasih dari para penduduk Old Wood.
"Terima kasih banyak Jenderal," kata Jong-in mengucapkan terima kasih.
"Itu sudah jadi tugas kami, maaf kami tidak datang lebih cepat." Kata Jenderal Cao Pi penuh penyesalan.
"Bagaimana kondisi desa?" Tanya Jenderal Cao Pi.
"Desa kita sudah hancur, banyak penduduk dibantai habis-habisan oleh makhluk itu. Kami bingung harus tinggal dimana, rumah kita sudah tidak aman untuk ditinggali." Jelas Jong-in.
"Jangan khawatir, Raja Blistar sudah memerintahkan untuk membangun kembali desa Old Wood dan memperkuat pertahanannya." Kata Jenderal Cao Pi berusaha menenangkan.
   Setelah semua penduduk membereskan kereta mereka dan membawa mayat-mayat penduduk yang dibunuh oleh para penyamun, mereka semua pun segera melanjutkan perjalanan dengan kereta mereka. Jenderal Cao Pi mengamati kereta-kereta penduduk yang semakin jauh menuju Kota Silver Stone. Kapten Khodir yang memerhatikan Jenderal Cao Pi mendekatinya.
"Kau yakin kalau desa tersebut akan aman kembali?" Tanya Kapten Khodir.
"Tidak ada tugas yang mustahil untuk kita laksanakan dari raja." Jawab Jenderal Cao Pi.
"Aku tidak tahu mengapa Raja masih merahasiakan hutan tersebut. Ingatlah Old Wood adalah nama desa dan hutan tersebut secara umum untuk penduduk biasa yang tidak mengetahuinya. Kamu tahu kan nama asli hutan tersebut adalah Old Evil Wood." Kata Kapten Khodir dengan suara agak pelan agar tidak terdengar para pasukannya.

Kisah Tanah JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang