Part 7

13 3 0
                                    

   Mual dan pusing itu yang kurasakan kembali setelah mencabut nyawa anak macan itu. Aku disuruh mundur menenangkan diri. Aku pun duduk didekat pohon untuk beristirahat. Tidak lama kemudian pria bernama Harper memanggil kita. Katanya kita akan pergi berburu hewan.
   Beberapa kilometer kita berjalan agak cepat, dan hari sudah mulai siang menjelang sore. Tiba-tiba Harper menyuruh kita tenang dan tidak bergerak. Aku melihat sekeliling tampak ada geraman dibalik pepohonan. Aku melihat ada sosok serigala, dan ternyata bukan hanya satu serigala tetapi ada beberapa lagi. Ternyata kita sedang dikepung oleh sekelompok serigala.
   Ayah Kai, Jong-in menyuruh kita berkumpul dibelakang orang dewasa. Mereka menyiapkan pedang yang mereka bawa, mereka berempat membentengi kita agar tidak terserang bahaya. Mereka menyerahkan panah dan busur silangnya yang berjumlah empat buah kepada kita. Hanya Kai, Baekhyun, Chanyeol dan aku yang kebagian senjata panah, sisanya menggunakan pisau masing-masing.
   Beberapa serigala mulai keluar dari balik pepohonan dan mendekati kita.
Para pria tampak menghalau. Aku pun membidik panahku pada seekor serigala dan tidak mengenainya. Aku mengambil anak panah lagi dan mulai membidiknya dengan lebih hati-hati, aku pun mengenainya pada badan serigala itu. Serigala yang terkena panah itu tampak kesakitan. Pria yang berdiri didekat serigala itu langsung menebas serigala tersebut, darahnya mengucur deras dan serigala itu langsung tewas seketika. Aku menengok kebelakang ku, kulihat para pria menebas beberapa serigala dan teman-temanku menembakkan panahnya yang mengenai beberapa serigala.
   Kulihat didepanku ada seekor serigala yang mengeram, kulihat pria yang tadi membantuku sedang sibuk dengan dua serigala. Segera kuambi anak panah dan ku bidik kepala serigala tersebut. Tiba-tiba serigala itu melompat dan menerimaku, secara spontan langsung kulempas anak panahku. Panah ku mengenainya, tetapi serigala itu menjatuhkan ku. Kulihat serigala itu diatas menindihku, kutahan mulutnya dengan busurku agar tidak menerkamku. Serigala itu sangat kuat padahal baru sebentar kutahan, badanku lemas karena takut, Luhan berdiri di belakangku langsung menusuk kepala serigala itu dengan belatinya.

Kisah Tanah JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang