Part 8

13 2 0
                                    

   Pria yang sudah selesai dengan dua serigala tadi langsung berbalik dan menolongku berdiri, ia menyingkirkan badan serigala itu dari atas tubuhku. Pada saat aku berdiri, kulihat sekeliling dengan perasaan masih terkejut. Di sekeliling kita nampak ada lebih dari dua puluh serigala mati yang berserakan. Tubuh mereka nampak ada luka tusukan dan tebasan pedang, dan masih ada anak panah yang menancap di tubuh mereka. Tanah disekitar kita tampak berlumuran darah.
   Kita para anak-anak duduk mengamati dan merenungkan kejadian itu. Kita berharap ini segera selesai dan segera pulang. Kulihat mayat-mayat serigala itu kembali, dan   ku amati beberapa serigala dengan anak panah menancap di kepalanya. Aku yakin itu anak panah Chanyeol dan Kai, karena mereka sudah diajari oleh ayah mereka menggunakan senjata panah.
"Ayo kita kuliti mereka dan segera pulang, kita tidak boleh pulang sebelum gelap," perintah Jong-in.
   Setelah selesai menguliti tubuh-tubuh serigala itu kita mengikatnya dan membawanya bersama. Kita sempat beristirahat sebentar dan makan siang, lalu melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa lama kemudian kita mendengar suara monyet yang sedang marah. Sepertinya itu kawanan monyet yang sedang marah, arahnya dari belakang kita. Suara monyet-monyet itu sangat mengerikan, suaranya sangat ganas dan menakutkan.
"Semuanya ayo kita sembunyi dibalik pohon, cepat-cepat jangan sampai kita ketahuan!" Jong-in memerintahkan kita.
   Kita segera bersembunyi dibalik pohon dan meringkukkan badan kita. Kita sangat ketakutan seraya suara tersebut makin mendekat.
"Apa yang terjadi?" Aku bertanya pada Jong-in.
"Ssstt diam, nanti aku jelaskan," Jong-in menyuruhku diam.
  Ku menatap ke atas, dan terlihat pemandangan yang mengerikan. Langit-langi pepohonan tampak dipenuhi dengan makhluk bergelantung di iringi dengan suara mereka yang mengerikan. Tetapi, monyet-monyet itu tidaklah kecil dan kelihatannya ukurannya sebesar orang dewasa. Aku semakin takut menyaksikan hal itu, kuharap mereka segera pergi dan tidak melihat kita.
   Beberapa menit kejadian itu berlangsung, kita pun memastika tidak mendengar suara mereka lagi. Kita mulai bangkit dengan hati-hati dan berkumpul.
"Apa yang terjadi? Makhluk apa itu? Mengapa mereka kemari?" Tanya ku yang meminta penjelasan sejelas-jelasnya.
"Oke, kita sepertinya dalam bahaya besar, ingat kita tidak boleh panik oke, sekarang ayo kita menyingkir kearah lain sisi hutan." Jelas Jong-in dengan perlahan meminta kita tenang.
"Makhluk-makhluk itu adalah suku monyet kegelapan, mereka sangat kejam dan berbahaya, aku tidak tahu apa yang mereka lakukan hingga sejauh ini, tetapi sepertinya mereka mengarah ke desa kita." Jelas Jong-in.
   Penjelasan Jong-in membuat kita semua khawatir, kita harus berjalan agak jauh dari arah jembatan ke desa.
Kulihat langit mulai beranjak gelap. Sepertinya kita harus tidur di hutan yang angker ini. Aku harap besok kita dapat pulang dengan selamat.

Kisah Tanah JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang