Sudah hampir sebulan penduduk Desa Old Wood mengungsi di Silver Stone. Mereka mendapat fasilitas rumah dan bahan baku untuk makan sehari-hari. Tetapi, mereka semua tetap merindukan rumah dan keluarga mereka yang dibantai oleh para Suku Monyet Kegelapan. Kai tinggal dirumah baru dengan ayahnya, Jong-in. Mereka mengadopsi Tao sebagai bagian dari keluarga karena keluarganya sudah habis dibantai oleh para makhluk tersebut.
Lucas dan keluarganya selamat, mereka pergi ke kota lain di Kerajaan Blistar. Chanyeol, Baekhyun, Sehun, Kris, dan Luhan tinggal dengan keluarga mereka masing-masing. Mereka sering bermain bersama. Karena mereka sekarang ada di Silver Stone, mereka mendapat beberapa teman baru, yaitu Xiumin, Lay, Sehun, Kyung-soo, Chen dan lainnya.
Walaupun mereka semua sudah mulai akrab dan terbiasa hidup di Silver Stone, mereka tetap merindukan Old Wood, Kai dan Tao masih belum bisa melupakan kepergian keluarga terdekat mereka.
Terutama Tao, ia semakin bertambah aneh. Ia sering terlihat menyendiri dan wajahnya sangat pucat. Kai dan Jong-in sering membangunkannya dari mimpi buruk. Banyak yang bilang bahwa Tao sering bermimpi buruk karena kehilangan seluruh anggota keluarganya, padahal ada hal lain yang lebih menakutkan mengganggu Tao. Ada arwah wanita muda yang terus mengikuti Tao. Wanita tersebut sering menampakkan diri kepada Tao dan meminta pertolongan kepadanya. Tentu, jika Tao menanggapinya ia akan dianggap gila karena hanya dia yqng bisa melihat dan mendengarnya. Hingga suatu hari, Tao tinggal dikamarnya sendiri dan memberanikan diri berkomunikasi dengan wanita tersebut. Wanita itu pucat dan terus menatap Tao.
"Tolong aku, kumohon." Itu kata yang ia ucapkan setiap kali Tao menatapnya.
"Kenapa kau terus mengikutiku?" Tanya Tao memberanikan diri.
"Aku membutuhkan pertolonganmu." Kata wanita tersebut.
"Kenapa harus aku?" Tanya Tao kepada wanita tersebut.
"Karena kau yang masih hidup dan dapat melihatku," jawab wanita tersebut.
"Aku ingin kau menyelesaikan urusanku di dunia ini agar aku bisa pergi dengan tenang." Jawab perempuan tersebut.
"Oke, tapi jangan meminta sesuatu yang sulit." Kata Tao.
"Aku ingin kau, membalaskan dendam ku." Jawab wanita tersebut.
"Dendammu? Bisa kau ceritakan dulu siapa kau dan bagaimana bisa semuanya terjadi?" Tanya Tao.
"Tentu, namaku Kayla, dan aku tinggal didesa kita. Umurku 17 tahun, aku dan seluruh keluargaku merupakan orang yang mati di pembantaian Suku Monyet tersebut." Jelas Kayla.
"Kau ingin aku memusnahkan Suku Monyet Kegelapan?" Tanya Tao terkejut.
"Tidak, keluargaku dan aku memang terbunuh pada saat pembantaian tersebut, tetapi kita bukanlah korban monyet tersebut." Tao mendengarkan Kayla dengan heran. Tiba-tiba Kayla berpindah di depan wajah Tao dan mengejutkannya, Kayla segela menempelkan tangannya ke kepala Tao dan berbagi penglihatan. Mata Tao menjadi putih dan mulai melihat penglihatan. Dia sekarang berada di tempat lain, di sebuah rumah yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Di rumah tersebut, ia melihat seorang wanita yang sedang sibuk mengemasi barang-barangnya. Tao merasa wanita tersebut tidak dapat melihatnya. Tampak dari luar rumah, Tao mendengar seseorang berusaha masuk kedalam rumah. Tao takut jiak para suku monyet tersebut berhasil masuk dan membunuh mereka semua.
"Olivia! Biarkan aku masuk." Terdengar suara pria berteriak memanggil nama perempuan tersebut. Tao segera mencari dimana perempuan itu berada. Ia ternyata sedang berada di salah satu kamar dengan seorang perempuan yang selalu mengikutinya. Ternyata perempuan tersebut adalah anak wanita tersebut.
"Kayla, bersembunyilah di dalam lemari, jangan bersuara dan keluar apapun yang terjadi." Perintah ibunya kepada Kayla sambil menutup lemari dengan rapat.
"Rupanya disini kau." Suara tersebut mengejutkan Tao dan ibu Kayla yang membuatnya menoleh ke arah suara tersebut. Seorang pria yang tidak asing bagi Tao tersebut mendekati ibu Kayla. Pria tersebut cukup tinggi dan tegap, dengan kumis tipis dan rambut hitam tebal.
"Aku baru saja selesai menghabisi suamimu di dekat kereta kudanya dengan pedang ini," kata pria itu sambil memamerkan pedangnya yang masih belumuran darah.
"Aku rasa sekarang aku dapat menggantikan suamimu diranjang yang kosong." Katanya semakin mendekati ibu Kayla.
"Para makhluk aneh sedang menyerang desa ini, sebaiknya kita segera pergi." Kata ibu Kayla.
"Jangan khawatir, aku tidak keberatan mati setelah memuaskan hasratku." Jawab pria tersebut.
"Pergilah ke neraka kau bajingan sialan," kata ibu Kayla sambil mundur hingga menempel pada lemari.
"Tentu saja, tetapi akan ku kirim kau ke neraka lebih dulu untuk menemani suamimu." Kata pria tersebut.
Pria tersebut segera menancapkan pedangnya ke tubuh ibu Kayla dan menembus lemari. Kayla yang melihat pedang dengan lumuran darah ibunya segera menutup mulutnya dan menggigit lidahnya menahan teriakannya. Dengan badan dan mulut yang mengeluarkan darah dan pedang masih menancap ditubuhnya, pria tersebut mendekatinya dan mulai memperkosa mayatnya. Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan, membuat Tao takut melihatnya. Tetapi, ia berusaha menahan rasa takutnya dan tetap berusaha melihatnya. Begitu selesai, pria tersebut segera mencabut pedang yang menancap di tubuh ibu Kayla, membuat tubuhnya terjatuh. Pria tersebut segera berbalik dan meninggalkan ibu Kayla. Tiba-tiba terdengar suara tangisan dari dalam lemari yang membuat pria tersebut berbalik penasaran. Ia pun segera menyingkirkan tubuh ibu Kayla dan membuka lemari. Ia tampak terkejut melihat Kayla yang menangis dan mengompol di dalam lemari.
"Wah lihat, siapa yang siap menggantikan ronde ibunya yang sudah lelah di ronde kedua." Kata pria tersebut dengan senyum mengerikan. Pria tersebut segera menarik rambut Kayla agar keluar dari dalam lemari.
Kayla menjerit dan menangis berusaha untuk melawan. Pria tersebut melemparkan Kayla ke kasur dan memperkosanya. Tao pun menutup matanya dan berusaha agar tidak melihat ataupun mendengar peristiwa mengeriak tersebut.
"Cukup!" Teriak Tao agar bisa keluar dai penglihatan mengerikan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tanah Jahanam
FantasíaKisah fiksi tentang perjuangan hidup di tanah Jahanam. Dimana semua makhluk saling berperang dan saling membunuh satu sama lain.