PROLOG

385 65 7
                                    

Kalau bahasanya kurang lengkap atau ada typo mohon maklumi, saya nggak bakal ngubah kata-kata tersebut.

Ini cerita baru saya kalau mau kata motivasi ada di book saya satu lagi, mau baca silahkan kalau nggak gapapa.

Cerita ini murni dari fikiran saya sendiri, jika menemukan book yang hampir sama alurnya mungkin itu hanya kebetulan.

Tolong bagi para readers untuk saling menghargai para penulis, komen dan selalu vote, tinggalkan jejak.

Mau liat profil saya gapapa, tapi jangan terlalu sering,nanti naksir wkwk, canda.

Note:
Cerita ini tidak mengklaim dari drama atau cerita orang.

Terima kasih semuanya, salam jauh.

Happy Reading!

Gue terbangun karna sinar matahari masuk ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terbangun karna sinar matahari masuk ke kamar.Gue mencoba perlahan untuk membuka mata,ah gue baru ingat tadi malam,gue tidur terlalu malam karena nonton drakor.Jangan salahkan gue karna tidur terlalu malam,salahkan aja filmnya,kenapa begitu seru sampai gue lupa jam tidur.Gue bangun dan duduk di pinggir kasur dan ngeliat mama yang lagi membuka gorden,pantas aja sinar matahari masuk,rupanya gorden nya di buka sama mama.Gue pun naik ke kasur lagi dan menarik selimut sampai atas kepala.

"Tutup ma,Risa mau tidur." ucap gue sambil berusaha menutup mata kembali.

"Bangun Risa,tante dinda dan om Firza mau datang kemari." mama langsung menarik selimut sampai di atas perut gue.

"Risa ngantuk ma,semalam Risa tidur jam 11,lagi pula ini weekend.Risa mau melakukan hibernasi karna besok hari Senin.Bang Riko tidur sampai sore aja mama gak bangunin.Udah ya ma,Risa ngantuk." Gue menyerocos panjang lebar walau mulut tak mampu berbicara lagi.Serius ini ngantuk banget.Kenapa pula gue tidur sampai larut malam,ah filmnya ini terlalu asik.

"Ih,Risa.Bangun gak!Mama panggil Papa kamu ya biar dimarahin!Anak perawan gak boleh tidur sampai sore,Risa!Kamu anak perempuan Mama satu-satunya,Bang Riko mah laki-laki.Ayo dong bangun!Kamu mau jadi anak durhaka?Ih Risa bangun!"Geram Mama sambil narik tangan gue buat bangun.

Karna sedari tadi gue gak bangun,dan mau lanjut tidur lagi.Kali ini Mama gak ngomong lagi,mungkin udah keluar,ah udahlah mending lanjut tidur.

Baru berapa menit nutup mata buat tidur lagi,suara Mama melengking di seluruh ruangan.Buset dah ini di mulut Mama ada toa kali ya atau mic,Kenceng banget gila suaranya.Astaga,Nyebut gue.

"RISA,ANAK PERAWAN MAMA!BANGUN WOY!PERLU MAMA LEMPARIN WAJAN SUPAYA KAMU BANGUN?!JANGAN BUAT MAMA DARAH TINGGI YA!ATAU POSTER OPPA-OPPA KAMU MAMA BAKAR MAU?ASTAGA,ANAK GUE BUKAN SIH LO?SUSAH BANGET DI BANGUNIN!MAMA ITUNG SAMPAI SERATUS,EH TERLALU LAMA.OK MAMA ITUNG SAMPAI TIGA,KALAU GAK BANGUN MAMA LEMPARIN WAJAN BENERAN!" Teriak Mama.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang