Hai,
Assalamuallaikum.
Apa kabar?semoga baik ya.
Sebelum baca,aku minta kalian vote dan komen dulu gapapa?
Mudah kok guys,gak susah cara vote dan komennya.
Sankyu.
Happy Reading ya!
Erisa sedang berada dikamar mandi tepatnya didepan kaca dengan tangan yang sedang mencuci mukanya supaya tidak terlihat habis nangis.Saat perjalanannya kesini,banyak murid yang menatapnya bingung dan sedikit tidak peduli.Afgan juga melihat Erisa yang berlari sambil menangis pun ikut bingung,namun apa pedulinya,dia hanya mengangkat bahu acuh.Erisa melihat dirinya dipantulan kaca,matanya sembab habis nangis,dirinya juga tidak tau kenapa sangat mudah menangis."Hiks"ia menyekang air matanya yang jatuh."Kenapa baru sekarang,Dim?Lo kemana aja?Kenapa gak ngabarin gue?Atau lo udah gak anggep gue lagi?Kenapa lo datang dengan perlakuan manis ke gue seolah-olah gak ada masalah?Gue rindu,tapi rasa kecewa gue lebih besar."Gumannya sendu.
Sudah 10 menit dia dikamar mandi dengan menatap dirinya di pantulan kaca.Ia membasuh mukanya sekali lagi dan mematikan keran air.
Dia keluar dan menuju ke Rooftop untuk menenangkan dirinya yang mulai pusing,tadinya mau ke UKS tapi lebih baik dia di Rooftop untuk tidur sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Sesampainya disana ia duduk dibangku dan kepalanya disenderkan kebelakang lalu memejamkan matanya untuk tidur.Ya,lebih baik seperti itu.
Entah sudah berapa lama dia tidur,akhirnya ia terbangun."Gak seharusnya gue pergi terus nangis tanpa mendengarkan penjelasannya"Gumannya.
Erisa terbengung dan berfikir untuk menuju kelasnya,dia melihat jam di pergelangan tangannya.Ia membuang napas panjang,dia tidak mungkin kesana karna kelas sudah memasuki KBM sedari tadi dan dia ketinggalan pelajaran.Oke,tak apa,sekali-kali ia pergi dari kelas lalu tidak mengikuti jam pelajaran.
Dirinya menghembuskan nafas pelan dan matanya menatap lelaki bertubuh gagah dan tinggi yang sedang membelakanginya. Tanpa menebak pun ia tau itu siapa,tapi dirinya hanya diam dan menundukan kepalanya sambil memandang sepatunya.
Lama keduanya diam,sampai lelaki itu bersuara untuk memecahkan keheningan.
"Riko nyariin lo"Ujarnya tanpa melihat Erisa.Ia semakin menundukan kepalanya saat lelaki itu berbicara datar dan dingin mungkin?Entahlah, yang Erisa rasakan sekarang hanya rasa takut ketika lelaki itu berbicara dengan nada seperti itu kepadanya."Lo bikin dia khawatir".
"Maaf" Erisa hanya mampu mengucapkan itu, karna mulutnya sangat kaku untuk bicara saja.
Afgan membalikan badannya menatap Erisa."Jangan minta maaf sama gue"Erisa mengangkat kepalanya dan menatap Afgan bingung. "Minta maaf sama mereka yang udah khawatir sama lo" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionCover by furuart.01 Erisa Salsavasya(Erisa) perempuan yang manis,manja dan pintar menyukai lelaki yang bernama Revandino Afgan Nata(Afgan) Kakak kelas sekaligus sahabat abangnya. Afgan yang mempunyai keperibadian yang sangat cuek dan dingin sehingga...