5.[Ada Apa ini?]

120 43 1
                                    

Hai,

Assalamuallaikum semuanya,

Sehat kabarnya toh rek?

Selalu sehat ya,hehe.

Happy Reading!

"Jangan bertemu dengannya jika dia belum cerita apapun ke gue!"jelas Riko tegas dan Erisa hanya menganggukan kepalanya pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bertemu dengannya jika dia belum cerita apapun ke gue!"jelas Riko tegas dan Erisa hanya menganggukan kepalanya pasrah.Sebenarnya kalau boleh ia jujur,Erisa sangat rindu dengan Dimas tapi rasa kecewanya lebih besar, begitupun Riko.Karna Riko sendiri sudah menganggap Dimas sebagai adiknya.

Mereka melupakan masalah itu dan kembali mendengarkan cerita bagaimana kelanjutan Bagas yang bertemu dengan janda anak dua itu,Erisa sedikit-sedikit menimbrung dan Afgan hanya memperhatikan mereka sesekali tertawa dan itu membuat Erisa bertambah menyukainya,entahlah dia juga bingung kenapa juga dia menyukai lelaki itu.

Dering ponsel Afgan berbunyi dan mereka yang tadinya sibuk tertawa jadi fokus memperhatikan Afgan.

Afgan yang ditatap pun mengerti maksud mereka." Selly,gue angkat telpon dulu."ujarnya dan mereka hanya mengangguk,tapi tidak dengan Erisa,dia hanya diam.Oke ini sakit,sudah tau ada pawangnya tetap aja dirinya masih mencintainya.Begitulah jika cinta sudah menguasai seseorang,pasti akan terlihat bodoh.

Erisa hanya memainkan gelas es teh manis yang ia pesan tadi,sungguh dirinya sekarang sangat bosan disini,mana dia lupa bawa ponselnya.Lalu mereka kembali sibuk dengan dunia mereka masing-masing,Riko dan Rendy yang bermain game,sedangkan Bagas sedang bermain aplikasi penemu jodoh diponselnya.

Afgan kembali ke meja dan menatap mereka."Gue duluan."ujarnya,Riko dan Bagas menatap Afgan bingung.

"Baru bentar,Gan,emangnya mau kemana?" tanya Rendy yang masih fokus game diponselnya.

"Ke UKS."

"Lah mau ngapain?" tanya mereka heran.

"Cewe gue sakit,jadi tadi ditelpon suruh kesana." mereka hanya beroriah aja.

"Duluan bro!" Afgan menepuk bahu mereka satu-satu,lalu ia menatap Erisa."Duluan."Erisa hanya tersenyum tipis

Afgan berjalan keluar kantin dan meninggalkan mereka,Bagas menatap raut wajah Erisa yang terlihat bosan.

"Bosen disini ya,Sa?" Erisa menatap Bagas dan mengangguk membenarkan ucapannya.

"Oh,kan mau bel pelajaran terakhir nih,nanti pas udah bel lo langsung ke kelas aja,soalnya kelas kita free sampe pulang,Sa." Erisa hanya mengangguk lagi,sumpah dia ini sudah bosan ditambah ngantuk,malah nanti pelajaran terakhir Pak Bantet,guru Bahasa Indonesia,gapapa dia bisa tidur lagi dikelas walau kepikiran ada seseorang yang sedang menghantui fikirannya.

Kring....kring

Erisa bangun dari duduknya lalu menatap mereka."Gue duluan kak,Bang Riko gue ke kelas duluan ya."ujarnya.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang