6.[Aku yang memilih mundur]

109 44 4
                                    

Erisa memegang dadanya yang berdenyut nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Erisa memegang dadanya yang berdenyut nyeri.Seakan ada sesuatu yang menghantam dirinya.Tak bisa dipungkiri,ia sangat kecewa dan sakit hati,seseorang yang ia perjuangkan,kini memeluk dan mencium dahi perempuan yang berstatus sebagai kekasihnya seseorang tersebut.

Ya,dia Afgan.Lelaki yang sangat ia cintai dan ia perjuangkan sepenuh hati.Tapi telah melukai dirinya,bukan cuma satu atau dua kali,tapi berkali-kali dan semua yang Afgan lakukan kepadanya akhirnya akan ia maafkan.

Lo sadar diri,Sa!Lo nggak berhak buat cemburu!Dia bukan siapa-siapa lo!begitu pun sebaliknya!,Ucap Erisa dalam hati

Saat Erisa ingin berbalik,seseorang memanggilnya.

"ERISA!" Erisa menatap Najwa.

Najwa yang melihat wajah Erisa yang sedih segera menyusul dirinya,ia tau kenapa Erisa seperti itu.

Najwa memegang kedua bahu Erisa dan menatap Erisa dalam."Sa."Erisa hanya tersenyum kecil.

"Gapapa,Wa." Najwa menggeleng lalu membawa Erisa ke lapangan dan duduk di perbatasan Conblok.

Erisa menunduk lalu ia berucap lirih."Mungkin bener,Wa,apa yang lo bilang dulu.Seharusnya gue nggak bertahan dan penjuangin dia,gue terlalu bodoh,Wa.Gue tolol,gue nggak mikirin perasaan gue sendiri,gue terlalu terobsesi sama dia,gue terlalu mimpi buat dapetin dia,sampe gue nggak tau gimana sakitnya hati gue disaat liat dia berdua dengan perempuan lain," Erisa menatap Najwa."Dan gue terlalu mimpi menginginkan dia untuk menjadi milik gue seutuhnya."ucapnya lirih.

Najwa melihat Erisa merasa ikut sedih dan marah,sedih karna sahabatnya terluka lagi dan marah karena Afgan telah membuat Erisa seperti ini."Nggak,Sa,lo nggak bodoh!Satu pesan gue,Sa."Najwa terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya,ia memegang tangan Erisa dan menatap Erisa sendu."Perjuangin dia kalo dia menghargai lo,lalu sebaliknya.Dengar,Sa,cinta itu nggak bisa dipaksakan,cari cowok yang mau sama lo,Sa!Yang mau perjuangin lo!Yang mau ngehargain lo!Kalo memang dia jodoh lo,pasti bakal didekatkan oleh tuhan.Sudahi perjuangan lo,Sa,karna cinta lo nggak bakal di bales sama dia,gue nggak mau lo terluka lagi,Sa,cuma gara-gara cowok.Lo cantik,banyak yang mau sama lo,bukan dia yang nggak pernah anggap lo ada,udah,Sa,jangan mencintai terlalu dalam karena nanti sakitnya bakal lebih dalam lagi."Erisa tersenyum kecut lalu memeluk Najwa.

"Makasih,Wa,lo selalu support gue." Erisa melepas pelukannya lalu menatap Najwa."Gue akan berusaha ngelupain Kak Afgan."

Najwa mengangguk.

"Bentar ya,Wa,gue mau ambil ponsel dikelas." Najwa memberi jempol untuknya.

Sesampainnya dikelas Erisa segera mengambil ponselnya dan ada satu notif dari whatsapp lalu ia membuka untuk mengecek siapa yang mengechat dirinya.

0895xxx
P
P
Save ya,
P
Erisa.

Erisa dibuat bingung oleh nomor yang tidak dikenal tiba-tiba mengechat dirinya dan ia mengetik untuk membalas pesan tersebut.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang