13.[Kekacauan]

80 39 39
                                    

Dimas menutup mulutnya dengan telapak tangannya supaya ia tidak tertawa terbahak-bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimas menutup mulutnya dengan telapak tangannya supaya ia tidak tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa sama muka lo?" Tanya Dimas sedikit cekikikan dan membersihkan muka Erisa dengan tangannya.

Erisa berdecak. "Muka gue jadi kusam gara-gara lo!" Ucap Erisa kesal.

Dimas menaikan satu alisnya. "Gue?"

Erisa mengangguk cepat. "Iyalah! Liat rambut gue yang tadinya lurus jadi lepek gini!" Erisa menunjukkan rambutnya kepada Dimas.

Dimas berjalan mendekati Erisa lalu menarik pergelangan Erisa.

"Mau ngapain lo?!" Tanya Erisa.

Dimas tidak menjawab dan mengambil kunciran di pergelangan tangan Erisa lalu memutar tubuh Erisa.

"Rambut lo panjang kenapa nggak di kuncir?" Tanyanya sambil menguncir kuda rambut Erisa.

"Males." Ucap Erisa.

Dimas sedikit menarik rambut Erisa. "Kenapa males? Tau nggak, kalo lo kayak gini macem kuntilanak!" Oceh Dimas.

Erisa yang tidak bisa memukul Dimas karena dia menghadap depan jadinya hanya mengoceh kesal saja.

"Jangan ditarik, sakit tau!" Erisa cemberut. "Kuntilanak mana ada pagi hari!" Ucapnya.

"Ada." Ucap Dimas dan setelah selesai menguncir ia membalikkan tubuh Erisa menghadap dirinya lalu tersenyum simpul.

"Siapa?" Tanya Erisa.

"Mau tau?"

Erisa mengangguk, Dimas mundur sedikit lalu berucap. "Beneran?" Ucapnya yang membuat Erisa semakin penasaran.

Erisa mengangguk cepat. "Iya ih! Lama!" Ujarnya geregetan.

"Kalian ngapain disitu? Sudah mau bel, segera masuk!" Teriak Indy selaku guru BK.

Dimas dan Erisa terkejut lalu segera menghampiri Indy dan menyalami Indy.

"Eh ibu." Ucap Erisa cengengesan.

"Apa? Bukannya masuk malah mesra-mesraan, kalian pacaran ya?" Tunding Indy.

Baru saja Erisa ingin membalas tapi keduluan oleh Dimas.

"Do'ain aja ya bu." Ucap Dimas dan merangkul Erisa.

Erisa melotot lalu melepas tangan Dimas yang berada di bahunya.

"Ngarang lo!" Ujar Erisa dan meninggalkan Dimas dan Indy.

Indy menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Erisa yang tidak sopan lalu menatap Dimas.

"Kamu anak baru?" Tanya Indy.

Dimas mengangguk. "Iya bu, saya anak baru pindahan dari Turki, nama saya Dimas." Ucap Dimas sopan.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang