NINDA POV
Pagi yang sejuk, kini aku berada di halaman rumah Nenek.
Sepertinya tempat ini akan menjadi spot favorit aku disini. Pemandangannya membuat aku mengingat Indonesia.
Ini sudah hampir 2 bulan aku di Canada. Khusunya di daerah Toronto ini.
Aku mau bercerita tentang pria yang pernah kutemui di minimarket itu. Yang kini menjadi temanku sekarang. Atha...
Flashback on
Saat ini aku berada di cafe bersama Fauzan. Aku mengajaknya ke cafe karna aku merasa suntuk di rumah.
"Permisi, kamu Ninda kan?" Tanya seorang pria yang tidak terlalu asing menurutku. Aku mencoba mengingat-ingat pria bertubuh tinggi itu.
Sedetik kemudian aku sadar, dia pria yang kutemui saat di minimarket.
"Siapa kak?" Tanya Fauzan dengan tatapan mengintimidasi. Aku hanya mengangkat bahuku acuh.
"Boleh saya duduk ?" Tanyanya lagi, aku hanya menganggukinya.
"Kamu masih ingat saya ?"
"Hmm"
"Oh yasudah, mari kita perkenalkan diri lagi" ucapnya setelah itu terkekeh.
"Saya Atha," lanjutnya tanpa mengulurkan tangannya.
"Aku Fauzan!" Ucap Fauzan tegas lalu menyodorkan tangannya di depan Atha.
"Ahh nice to meet you" ucap Atha lalu menerima ukuran tangan dari Fauzan.
Aku hanya memperhatikan interaksi mereka. Fauzan semakin melihatku bingung.
"Kak ni bule kok bisa ngomong bahasa Indonesia ?" Bisik Fauzan padaku. Tapi sepertinya masih bisa didengar oleh Atha.
"Gak tau Dek... tanyain aja sendiri ke orangnya"
"Saya asli Indonesia, tepatnya Bandung" jawabnya dengan kekehan. Aku meliriknya sekilas dan menerbitkan senyumku.
"Maaf" ucapku merasa tidak sopan karna sedari tadi aku hanya membalas seadanya.
"No problem, hm apa kalian dari Indonesia juga ?"
"Iya, kami dari Indonesia. Tepatnya di Yogyakarta." Jawabku mulai tertarik dengan pembicaraan ini.
"Ahh, apa kalian berpacaran ?" Tanyanya padaku dan Fauzan. Sontak aku membulatkan mataku dan Fauzan menggeleng kuat.
"NO!" jawab Fauzan.
"Dia adikku, apa aku terlihat muda sampai kamu mengira aku ini pacarnya ?" Ucapku pede lalu tertawa. Dia membalas ucapanku dengan kekehan.
"Apa kalian sudah lama disini?"
"Tidak, kami baru 2 minggu disini."
"Oohh, kalian berlibur ? Atau ?"
"Kamu seperti mengintrogasi kita saja" ucapku lalu tertawa. Fauzan mengangguk sembari senyum.
"Ah, maaf sekali lagi. Apa saya menganggu kalian?"
"Tidak, lagipula aku hanya bercanda tadi, kami akan tinggal dalam waktu yang lama disini. Bahkan aku sudah dipindahkan ke universitas yang ada disini" jelasku, dia mengangguk sambil meminum kopinya.
"Benarkah ? Universitas apa ?"
"Hmm... University Of Toronto"
"Itu adalah Universitasku juga.."
"Hah? Kamu disana juga ?" Tanyaku sedikit kaget. Aku pikir dia sudah bekerja. Tapi ternyata pikiranku salah, ternyata dia masih kuliah.
"Ya, semester akhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OF ALLAH ~ISLAMIC~
Teen Fiction"Tampan banget ih" lanjut Ninda "Dosa lohh Nin" ucapku menasihatinya. "Hehehe maap zahh" ucap Ninda "Zah ? Siapa zah ?" Tanyaku bingung karna dia memanggilku zah. "USTADZAH" ucap Ninda lalu ter tawa terbahak-bahak yang membuatku bingung plus malu k...