Pagi Yang Beda

2.8K 154 11
                                    

Pagi ini Laura sudah rapi dengan seragam sekolahnya,hari ini mood nya baik,bahkan sangat baik,Kemarin moodnya hancur karena mamanya tercinta itu memintanya menjadi asisten dokter di rumah si Angga kampret itu.

Sebenarnya kemarin Laura merasa aneh ketika Tante Sinta menyebutnya sebagai calon menantu,Entah lah mungkin senang saja karena seorang ibu Sinta bisa menyukainya.Tapi hal itu akan berbalik fakta jika anak dari Bu Sinta yang menyukai nya,Huh akan jadi apa dia, Membayangkan Angga menyukainya saja dia sudah tidak sanggup, Sebaiknya laki laki itu harus dia bunuh hari ini.

Laura menunggu papa nya di teras rumah sambil membaca novel yang ia beli semalam, ceritanya seperti novel pada biasanya,Kisah anak SMA awal mula benci jadi cinta,Tapi ya Laura suka membacanya,dia memang suka cerita cinta anak seusianya,bahkan kadang iya menghayal jika hal yang sama terjadi padanya, Di sukai oleh seorang pria dingin,atau menjadi pacar ketua OSIS, Atau di deketin sama ketua geng,atau pdkt sama most wanted sekolah,Itu semua adalah novel yang sudah Laura habiskan,semua ceritanya hampir sama tapi Laura suka.

Sudah tiga menit Laura menunggu tapi papanya belum datang juga,Hingga sebuah motor berhenti di depan pagar rumahnya.

"Ngapain dia kesini?" Laura menggumam melihat anak yayasan tukang bully itu ada di depan pagar rumah nya saat ini.

Angga Wijaya sedang berhenti di depan rumahnya dengan seragam sekolah lengkap yang di tutup oleh jaket Boomber hitam polosnya.

"Ngapain di situ Mulu sih? Nggak masuk? Minta di samperin banget,gua sih ogah" ucap laura yang terkesan bertanya pada dirinya sendiri.

Tak mau ambil pusing,Laura kembali membaca novel nya,Namun aktifitas nya harus terhenti karena novel itu sudah berpindah tangan ke orang lain.

"Apa sih ga?" Ucap laura kesal setengah mampus pada pria ini,dia kenapa sih gangguin gue Mulu, biasa nya kalo di novel- novel dia sebenarnya suka tapi gengsi,eh tapi nggak mungkin juga,dan laura juga tidak ingin hal itu sampai terjadi.

Tidak

Jangan sampai

"Ibu Yori mana? Gua mau minta resep obat" ucap Angga sambil memberikan novel yang ia pegang kepada gadis cupu di depannya.tuh kacamata nggak bisa di lepas aja,dasar cupu. Batin Angga

"Di dalem"

"Anterin gue masuk"

"Masuk aja sih,tinggal masuk doang repot" ucap laura sambil memutar bola matanya malas.

"Ck,gue malu lah,masa main masuk masuk rumah orang" ucap Angga sambil sesekali menengok ke dalam

"Yaudah ayo"

Laura pun bangkit memasuki rumah dan diikuti oleh Angga di belakangnya,Angga Terus melihat punggung gadis yang ada di depannya ini,Ada rasa sedikit bersalah mengingat apa saja yang telah ia lakukan pada nya,

"Ma tuh tetangga minta resep obat" ucap laura langsung duduk di sebelah papanya yg sedang menyantap sarapan.

"Angga ada nama kali lau" ucap Yori tersenyum lembut kepada Angga."bentar ya Ga,Tante ambil dulu di atas" setelah nya Yori langsung naik ke ruang kerja nya di lantai dua.

"Duduk dulu ga,sarapan" ucap Mr.Boy.

"Iya om,tadi udah kok di rumah" ucap Angga lalu duduk di hadapan Laura.

"Oh iya ga,om minta tolong ke sekolah nya bareng Laura ya,soalnya pagi ini om sudah mau ke Seoul" ucap Mr. Boy menutup acara sarapan nya dengan segelas air.

"Lah? Kok gitu pah? Kan biasanya juga sebelum ke bandara laura di anterin dulu" Laura protes kepada papa nya.

Gengsian, batin Angga.

King Bullying VS Cewek CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang