Kepedean Lo Siaga Empat!!!!

1.5K 124 9
                                    

Suasana di dalam mobil Angga kini sangat hening,ya memang biasa nya begitu,tapi kali ini beda karena ada seorang cewek cupu di dalam mobilnya.

Ini bukan kali pertama mereka pulang bersama,tapi setelah kejadian tadi, rasanya ada yang perlu di luruskan,dan Angga sama sekali tidak ada niat untuk memulai itu.

"Ekhem,boleh singgah di tempat makan dulu gak sih? Laper nih" Laura mengatakan nya Tampa rasa canggung sama sekali.

"Ni cewek nggak salah kan? Santai banget ngomong nya kayak nggak ada yang mau di jelasin,atau gue doang yang mikir kemana-mana dari tadi ya?" Batin Angga.

"Hoy ga, boleh nggak?" Laura heran dengan cowok di sebelahnya ini, di tanyain malah melamun dasar aneh.

"Boleh" di depan ada warung Padang,di situ aja"

"Okey"

****
Flashback on

"Hati-hati ya kak" Dela melambaikan tangan kepada Laura dan Angga.

Laura tersenyum tipis lalu menutup pintu kamar rawat Dela.

"Jadi,Ada yang per-" kata-kata Angga terpotong karena tangan mungil yang sudah melingkar di pinggang nya.

"Gue minta maaf,apapun yang bakal terjadi beberapa hari ke depan gue minta maaf,intinya gue nggak ada niatan buat permainin perasaan atau hati Lo,gue minta maaf" Setelah mengatakan sesuatu yang mengganjal hati nya sejak tadi,Laura melepaskan pelukannya dan merasa sedikit agak tenang.

Setelah melihat interaksi seorang Angga yang terkenal tak punya hati di sekolah nya bisa akrab dengan Dela,Laura merasa ada sisi lain dari Angga yang jarang dia perlihatkan untuk orang lain,Dia pria yang baik.

"Maksud Lo apaan? Lo modus ya mau peluk gue pake alasan minta maaf segala?" Angga menatap heran ke cewe yang lebih pendek dari nya ini.

"Apa apaan dia main peluk aja,kalo gue keenakan gimana?" Batin Angga.

"Ga usah kepedean,intinya gue minta maaf" Setelah nya Laura berjalan lebih dulu untuk keluar dari yayasan Neverland.

"Dih dasar cupu" ucap Angga lalu mengikuti langkah Laura di depannya.

Flashback off
****

"Hoy Angga!!" Ucap laura sambil memukul bahu sebelah kiri Angga.

"Astaga Lo kenapa sih,sakit bego" Angga mengusap bahu nya yang menjadi korban si cewek cupu.

"Lagian Lo dari tadi ngelamun Mulu,ini mobil udah keparkir dari tiga puluh menit yang lalu loh Ga,masih belom mau turun juga??" Laura menumpahkan kekesalan nya, Dia sudah lapar dan ingin segera makan,tapi si cowok resek ini malah menunda waktu nya.

"Ya tinggal turun aja gimana sih"

"Apa Lo bilang? Tinggal turun? Gue mau turun lewat mana Cahyanto! Pintunya kekunci dari tadi" Laura sudah di titik teratas kekesalannya,Dia ingin memakan cowok di depannya sekarang.

Angga lalu membuka kunci pintu mobilnya,lalu menatap Laura datar "sono turun".

"Makasih"  Ikhlas dan tidak ikhlas,Laura sesegera mungkin turun dari mobil si cowok resek itu dan masuk ke dalam rumah makan Padang.

Angga pun ikut menyusul Laura untuk masuk kedalam rumah makan tersebut. Dia melihat Laura sedang memilih-milih menu makanan.

"HOY!!" Angga datang dan menggebrak meja membuat Laura terkaget dengan muka yang merah.

"Gada akhlak Lo ya! Kalo jantung gue copot gimana?" Laura memukul Angga dengan buku menu yang ada di tangannya.

"Aduh,udah woy," Angga mencoba menangkis setiap pukulan si cewe cupu ini, "udah gilaa" Angga berhasil merebut buku menu yang tebal itu,bisa lebam-lebam badannya kalo buku menu itu masih di tangan cewek cupu galak ini.

"Kalo jantung Lo copot ya nggak papa, kebetulan kita lagi di rumah makan Padang,jadi tinggal pesen jantung aja bentar" jelas Angga membuat Laura semakin murka.

"Lo mau satu mangkok? Dua? Atau tiga mangkok jantung?" Lagi-lagi Angga merasa puas menjahili Laura.

"Lo tuh anak pungut atau gimana sih?" Pertanyaan tak terduga Laura membuat Angga marah.

"Maksud Lo apa ngomong gitu? Gila ni cewek"

"Ya coba liat aja deh,Tanti Sinta itu baik,lembut,sopan.sedangkan Lo" ucap laura sambil menatap Angga rendah "Lo kasar,ga sopan,suka ngerjain orang" Laura mencibir Angga yang sudah kesal. "Keliatan banget sih anak pungut nya" Laura tersenyum miring setelah berhasil menyelesaikan kalimatnya.

Angga tidak berkata apapun,ini penghinaan tersebar yang pernah itu dapat,cewek tidak waras ini mengatakan bahwa dia anak pungut,apa yang lebih gila dari pada ini?

Angga berdiri dari kursinya,dan keluar dari rumah makan, "Lo pulang sendiri" ucap Angga kemudian berjalan menuju mobil nya dan pergi dari tempat itu.

*****

Laura berjalan keluar dari rumah makan Padang setelah menyelesaikan makannya dan heran ketika melihat mobil si cowok resek itu masih terparkir di tempat yang sama.

Angga dengan wajah malas nya berdiri bersandar di depan mobilnya,menatap penuh kesal kepada cewe cupu yang sedang berjalan ke arahnya.

Laura melipat tangan di depan dada "Katanya gue pulang sendiri" ucapnya sambil menaik-naikkan alisnya.

"Sebenarnya gue tuh tau kalo Lo peduli,dan ya berhubung gue suka sama Lo,jadi Lo boleh kok suka juga sama gue,mau pacaran sekarang? Atau kita beli eskrim dulu biar kaya novel-novel romantis gitu?" Angga bergidik ngeri mendengar penuturan cewek di depannya ini, "otak cewek ini kepenuhan jeroan kayanya" Batin Angga.

"Kepedean Lo siaga empat!! Udah ayo pulang" ucap Angga dan masuk ke mobilnya.

Laura ikut berjalan sambil menyentak-nyentakkan kaki nya ke tanah, Ia sangat kesal,mengapa cowok sombong ini yang harus menjadi taruhannya dengan Nenek sihir Tata.

Laura ikut masuk ke mobil masih dengan wajah yang kesal,Hari pertama dia gagal.

Dia menoleh ke arah Angga yang sibuk mengemudikan mobilnya. "Lo bener bener ga mau pacaran sama gue?"

Angga menoleh,lalu memberhentikan mobilnya.

"Nah gitu dong, kalo gini kan gue berhasil,mau di tembak nih pasti" Batin Laura.

Angga melepas seatbelt nya dan bergerak mendekat ke Laura.

Laura tidak tenang sekarang,cowok ini mau apa,oh tidak mungkin.

"Lo mau ngapain? Gue emang suka ya sama Lo,tapi bukan berarti Lo bisa kaya gini, jangan macam macam kalo ga mau gue bunuh" Ancam laura sambil menggenggam erat tali seatbelt nya.

Wajah Angga tepat berada di depannya sekarang, Oh Tuhan Laura harus apa,haruskah dia mengutuk raja bully di sekolah nya ini menjadi batu?

Angga semakin mendekat kan diri nya ke Laura, terlihat senyum miring di sana "Lo kalo gada nyali ga usah ngomong kaya tadi,baru di giniin aja udah panik,gue peluk mati suri kali Lo" setelah berkata Angga menyentil dahi Laura lalu tertawa dan kembali ke kursi kemudinya.

"Tau Monyet gak Ga?" Tanya Laura dengan mata tajam nya.

"Tau nih di samping gue ada satu" Angga tertawa keras setelah nya dan mulai menjalankan mobil nya kembali.

"Kalo cowok ini bukan bahan taruhan nya mungkin sudah ia bunuh sejak tadi" kalian tau ini suara hati siapa..

******

Haloo yeorobunnnnnn

Maaf lama ga upload soalnya aku lagi sibuk banget sekolah online nyaa.

Dan yaaa terima kasih untuk Vote dan Comment yang selalu kalian berikan,Jangan pernah bosan bosan buat baca kisah Angga Dan Laura yaaa.

Kalo kalian mau kasih saran boleh tulis di kolom komentar okeee

Aku bakal lebih semangat kalo kalian ninggalin jejak:)

Salam,

    Astika Wijaya..

King Bullying VS Cewek CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang