Prolog

25.2K 1K 18
                                    

"Kamu laki laki baik Kapt" Kuulurkan gelas berisi teh hangat pada lelaki yang kini lengannya terbebat perban dilengan kanannya.

Mata tajam itu memincing mendengar kalimatku yang sarat akan kesoktahuan itu, tapi sungguh kearogannya membuatku jengah sendiri.

Raut masam selalu terlihat diwajah tampannya setiap kali bertemu muka, apalagi jika ada yang membahas tentang statusnya yang merupakan orang nomor satu di Republik ini, semua hal memuakkan tergambar jelas diwajahnya.

Berkelana dari satu tempat ketempat yang lain membuatku tahu dengan tepat apa yang membuat laki laki bisa ditaraf seperti sekarang ini, yaitu dia benar benar brengsek atau dia yg pernah terluka. Melihat dia yang begitu peduli pada anak buah dan juga korban yang sedang ditolongnya sampai tangannya terluka sedemikian rupa, sudah pasti dia berada di opsi kedua.

Sikapnya yang diam seakan mendengar apa yang kukatakan membuatku semakin berani.

"Kurangilah wajah masammu, semua yang ada disini, terganggu dengan wajah masam penuh penghakiman pada duniamu itu"

Laki laki bertubuh tinggi dengan balutan kaos loreng yang kini terlihat begitu Kumal itu berdiri, tanpa sedikitpun mau melihatku yang sudah menolongnya ditengah malam buta seperti ini.

"Kamu itu Dokter, tugasmu mengobatiku dan yang lainnya, bukan mengajariku bagaimana harus menghadapi masalah percintaan !!"

"Tapi ..."

"Kamu benar, aku terluka karena cinta, dan sekarang aku tidak butuh apapun itu, karena satu satunya cinta yang tidak pernah mengkhianatiku adalah cintaku pada Negeri ini"

Kapten Sengkala Tersedia Ebook Dan bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang