Disclaimer
Selamat datang di dunia Mama Al
Dimana sesuatu yang mustahil akan terjadi disini
Happy reading beloved reader
Enjoooyyyy"Bagaimana bisa ??"
Aku menatap nyalang laki laki yang ada didepanku sekarang ini, laki laki yang sekarang tampak begitu tenang dan menyebalkan disatu saat yang bersamaan.
Tubuh tinggi besar terbalut seragam dinas lapangan lengkap itu hanya terdiam tanpa mau menjawab kemarahanku yang tumpah usai Paman dan Pangdam Syafar pergi.
Kediamannya membuatku gemas sendiri, bisakah dia bersuara sedikit, mengusulkan agar hal konyol yang dilakukan oleh Pak Presiden dan juga Papaku ini batal mungkin.
Semua rasa sungkan sebelumnya pada laki laki didepanku ini pupus seketika berganti dengan kekesalan atas ketidakberdayaanya.
Kuguncang badan itu kuat kuat, menahan diriku agar tidak menendangnya ataupun menjambak rambut cepak didepanku sekarang ini.
"Kapten !!! Kenapa sih pasrah banget, tolak kek atau gimana !! Perjodohan ditahun 2020, kuno sekali"
Tatapan tajamnya yang tiba tiba menghunus tepat didepan mataku membuatku terdiam seketika. Aku mundur, merasakan sentakan aura aneh yang menguar darinya. Sikap arogannya membuatku lumpuh seketika.
"Menurutmu aku sudi mempunyai Ibu Persit perempuan kepo dan juga sok tahu sepertimu, bahkan menikah sama sekali tidak masuk ke daftar hidupku !!"
Aku menelan ludah, takut jika aku mengeluarkan suara keras, Kapten Sengkala akan membabat habis argumentasiku.
"Sama sepertimu, kamu juga tidak bisa larikan ?? Memangnya aku punya pilihan lain lagi, aku hanya mematuhi perintah ayahku"
Aku menghempaskan tubuhku disamping tubuh tinggi itu, dan saat melihat bahu kokoh itu aku tergoda untuk menyandarkan kepalaku yang berat akan kenyataan yang baru saja kuterima.
Aaaahhhh ternyata ini alasan kenapa banyak perempuan tergila gila pada laki laki berseragam, bahu bidang mereka begitu nyaman untuk melepas lelah.
"Jangan dorong dulu Kap !! Sebentar saja aku pinjam bahunya, biar aku bisa mikir !!" Desahku lelah, terlalu nyaman hingga rasanya enggan untuk beranjak. "Dan jangan diambil hati, kalaupun disini ada orang lain aku pasti nyandar ke mereka !!"
Mataku terpejam, benar benar berusaha mengosongkan kepalaku yang serasa ingin meledak.
"Kenapa sih Papa bisa ambil keputusan seabsurd ini ??" Gumamku pelan, aku nyaris tidak pernah bertemu dengan beliau dan sekarang, tidak ada angin, tidak ada hujan, dan dia mengutus Paman dan Omnya Kapten Sengkala untuk memberitahukan perjodohan.
C'mon !! Umurku belum terlalu tua sampai harus disodorkan pada laki laki yang sudah menginjak usia 30 ini.
"Papamu pandai ambil kesempatan, tahu jika kita saling mengenal dan digunakan untuk menjalin kerjasama politik !! Menguatkan posisi Papamu dan juga partai Ayahku kelak di periode kedua" Aku tidak menyangka keluhanku akan disambut tanggapan dari laki laki masam ini.
Aku menghela nafas lelah, politik, sesuatu yang bisa mengubah orang waras menjadi ambisius, sudah kubilangkan tahta itu mengubah diri seseorang, menghalalkan segala cara, hanya sekedar laporan dari Kapten Sengkala atas diriku yang berada dibawah tanggungjawabnya, Papaku sudah mengeluarkan ide gilanya yang sangat tidak masuk diakal.
"Ayahmu juga seambisius itu ??"
"Tidak !! Aku berani menjamin bukan jabatan yang dipertimbangkan sebagai hal utama untuk Ayah, tapi pendidikan dan juga apa yang sedang kamu lakukan sekarang ini !!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Sengkala Tersedia Ebook Dan buku
RomanceKapten Sengkala Malik Putra kedua Presiden Ahmad Malik, yang memilih menjadi Penjaga Negeri dengan segudang prestasi dan pencapaiannya di dunia militer setelah Kekasihnya memilih menikah dengan Kakaknya sendiri, Sandika Malik yang lebih terkenal did...