Kesepakatan

10.4K 1K 23
                                    

Disclaimer
Selamat datang di dunia Mama Al
Dimana segala hal mustahil akan terjadi disini
Happy reading beloved reader
Enjoooyyyy

Perasaan tidak enak menjalar dihatiku, rasa bersalah karena mengulik sakit hati seseorang yang belum sembuh atau mungkin meninggalkan bekas luka yang menganga.

Aku tidak pernah berfikir sebelumnya jika seorang yang kufikir begitu tangguh ini juga bisa merasa patah hati.

Sedahsyat apa apa patah hati yang dirasakan Kapten Sengkala sampai dia begitu acuh dan insecure pada setiap niat baik orang yang ada disekitarnya.

Laki laki masam itu, melihat dunia dengan sudut pandang yang terkhianati, menganggap setiap hal akan dibayar mahal tanpa pernah memikirkan opsi yang dinamakan ketulusan, melupakan jika kepedulian masih menjadi adab bagi masyarakat, dia tidak pernah berkaca pada dirinya sendiri, walaupun dia terkhianati begitu rupa, dia masih tetap menjadikan orang lain sebagai prioritasnya.

Kapten masam Sengkala dan pemikirannya yang membuatku bingung sendiri.

Ini sudah hampir dua minggu pasca aku dan kebodohan serta kesoktahuanku menanyakan hal yang menyinggung pribadi Kapten Masam Sengkala. Dan selama dua mingguan ini pula aku terus menerus menghindari tatap mata dengannya yang sesekali menyambangi klinik, bahkan saat melintas dan melihatnya memimpin apel aku memilih untuk memutar menjauh.

Tidak ada yang berubah dari Kapten Sengkala, dia masih masa seolah olah tidak ada percakapan menyinggung hatinya, tapi hal ini justru memantik rasa bersalah dan tidak enak padanya semakin besar.

Aaaahhhh kamu ini memang drama queen Le !! Diacuhkan ngerasa bersalah, dimarahi sakit hati, memang benar dikata jika perempuan mahluk teribet.

Seperti sekarang ini, disaat aku membantu Mbak Indah, salah satu relawan yang menjadi terapis pemulihan trauma sedang mengjibur anak anak, laki laki melintas dan memperhatikan sekilas dengan wajah acuhnya, sungguh jika sebelumnya aku begitu sebal melihat wajah angkuh dan tidak peduli itu dan balas menatapnya dengan tatapan menantang, tapi sekarang rasa bersalah itu membuatku tidak mau berlama lama melihatnya.

"Dokter Ale !!"

Aku menoleh, mendapati Suster Putri, suster yang diam diam salah satu fangirl dari Kapten Sengkala ini memanggilku, memberi isyarat padaku agar keluar dari tenda darurat ini.

"Kenapa Put ??"

"Kedatangan sama Pak Wira Hasyim sama Pangdam mbak" jantungku seakan berhenti berdetak mendengar nama yang serupa dengan nama belakangku itu, aku sudah mendengar jika Pangdam akan datang meninjau kondisi bencana ini, tapi Paman, untuk apa beliau jauh jauh meninggalkan kota menuju tempat nyaris diujung Pulau Sulawesi ini, itu bukan hal yang baik untukku,sudah pasti beliau diminta Papa untuk menyuruhku pulang mungkin

" ... Beliau meminta agar Dokter Ale menemui beliau ditempat Kapten Sengkala !!"

Aku hanya manggut-manggut kaku, terkejut membuatku tidak tahu bagaimana akan merespon Suster Putri ini, terang saja aku yang terkenal lugas dan ceplas-ceplos mendadak kicep membuat tanya untuk suster cantik ini.

"Dokter Ale nggak apa apa ??" Aku tersentak, dan sebisa mungkin mengulas senyum, memberitahunya jika aku baik baik saja.

Aku melangkah pergi menuju tempat laki laki yang telah kuhindari selama dua Minggu ini untuk bertemu dengan salah satu orang yang kuhindari juga.

Arrrrggggghhhhhhh kenapa sih !!!

❤️❤️❤️❤️❤️

"Aleefa !!"

Kapten Sengkala Tersedia Ebook Dan bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang