Sang Kapten

10.6K 1K 22
                                    

Disclaimer
Selamat datang di dunia Mama Al
Dimana segala sesuatu hal yang mustahil akan terjadi disini
Happy reading Reader
Enjoooyyyy



Kapten inf Sengkala Malik
Lulusan terbaik Akmil tahun 20xx.
Berbagai penghargaan yang telah diterima oleh Putra Kedua Presiden RI ini.

Kapten Sengkala Malik.
Berbeda dengan Sandika Malik yang lebih memilih berkarir di dunia politik, Sengkala lebih fokus dikarir militer seperti Orangtuanya.

10 potret Kapten Sengkala Malik yang menjadi idola kaum hawa.

10 potret Kapten Sengkala Malik, kapten Yoo si Jin dikehidupan nyata.

10 potret Sandika Malik, suami Rachel Arumi, Kakak Kapten Sengkala Malik yang tidak kalah tampan.

"Percaya kalo dia itu beneran anak presiden !!" Pertanyaan Dion menyentakku dari lamunan.

Padahal aku benar benar berharap jika apa yang digosipkan paramedis ini benar benar hanya bualan mereka saja, tapi nyatanya, saat siang ini aku mengantarkan hasil tes pada Dion, aku malah ditarik dan disuruh untuk melihat hasil pencarian Google di Camp darurat terbatas ini.

Aku mendengus sebal melihat potret Kapten Sengkala bersama Orang nomor satu RI ini, jika bukan karena Dion yang mengatakan, pasti aku akan mengira jika Kapten Sengkala salah satu Paspampres.

Hahahaha, kurang ajar memang aku ini.

"Iya percaya !! Tapi bodohamatlah !! Yang presiden bapaknya, bukan dia" ucapku acuh sambil berjalan keluar.

Tapi suara gemuruh yang ada diluar sana memantik keingintahuanku, membuatku bertanya hal apa itu dan semoga saja itu bukan hal yang buruk.

Niatku ingin bertanya soda Dion harus kutahan, karena HT yang ada dibahunya mulai kembali bergemerisik. Tanda jika tugas kemiliteran memanggilnya. Astaga, jangan bilang kalo apa yang ada pemikiranku benar terjadi.

Suara tergesa gesa terdengar, bukan hanya dari luar, tapi juga Dion dan DokMil lainnya yang bergegas keluar, tampak ransel yang berisi peralatan medis tergantung dipunggung mereka.

"Kenapa ??" Tanyaku pada salah seorang yang menyambar ransel tergesa gesa.

"Longsor susulan lagi dimedan yang baru saja dibersihkan oleh Kapten Sengkala !!"

Aku mengangguk cepat, Medan tempat lokasi bencana ini memang zona merah rentan tanah longsor, dan di pemukiman warga yang akan dibangun lagi, justru kembali tertimbun longsoran lagi.

Ya Tuhan, kenapa bencana ditempat ini seakan akan tidak ada habisnya ?? Jika seperti ini, semoga saja yang berjibaku untuk membuka pemukiman itu kembali selamat dan tidak terkena musibah.

Aku menuju klinik, dimana Dokter Wibowo dan yang lainnya bersiaga, dengan cepat kami menyiapkan segala hal untuk mengantisipasi semua kejadian terburuk sekalipun, mengeluarkan stock obat juga peralatan dari gudang.

Tuhan, lindungi mereka yang sedang berjuang membangun kembali harapan yang sempat pupus karena bencana ini.

❤️❤️❤️❤️❤️
Kapten Sengkala
❤️❤️❤️❤️❤️

"Done !!" Aku mengangguk pada Dion, saat selesai menangani pasien relawan terakhir yang dibawa.

Penanganan darurat sudah dilakukan para DokMil ini, kami yang ada di Klinik tinggal membereskan apa yang sudah dimulai, aku bernafas lega, tidak ada kasus fatal di sore hari ini, luka luka dan patah tulang mendominasi para korban, tapi untunglah, mereka orang yang kompeten disaat bencana seperti ini. Meminimalisir korban dan juga resiko.

Kapten Sengkala Tersedia Ebook Dan bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang