3. || Bad Girl 💁

1.1K 101 76
                                    

"Gue masih jomlo, dan mau nyari gebetan, dikarenakan anak OSIS itu biasanya tampan-tampan."


—Starla Izarra.

🌼🌼🌼

Starla memandangi pantulan dirinya di cermin. Mengenakan seragam sekolah mengingatkannya kejadian satu tahun yang lalu. Starla buru-buru mengusir kenangan yang mengingatkannya kepada Mamanya.

Starla tersenyum, ia menyisir rambut panjangnya yang sudah lama tak ia rawat. Kemudian ia membuat curly di bagian ujungnya. Starla memoleskan liptint berwarna pink di bibir mungilnya. Serta menyemprotkan parfum di seragam putih abu-abu yang melekat. Starla tersenyum puas dengan hasil karyanya yang terlihat seperti seseorang akan mengunjungi pesta, bukan untuk sekolah.

Starla melihat bagian roknya. Ia merasa ada yang belum beres. Starla mengambil gunting dan memangkas rok nya hingga diatas lutut. "Perfect. Kalau gini kan gue bakalan di rebutin sama kaum adam. Gue harap sih di sekolah yang dia daftarin banyak cogannya," ucap Starla, bangga.

Starla mengambil tas ransel berwarna hitam yang Daksa berikan tanpa meletakan peralatan tulis di dalamnya.

Starla menatap lemarinya yang berisi sepatu. Jujur saja, Starla bingung karena ia tak memiliki sepati berwarna hitam. Jadi, Starla mengenakan sneakers putih miliknya.

Starla berjalan menuruni anak tangga, ia melihat Daksa sedang bercengkrama dengan sepuluh wanita yang menggerombolinya. Starla hanya berdecih melihat kelakuan papanya yang kelewat murahan.

"Starla, salim dulu sama pacar-pacar Papa," suruh Daksa, dan wanita yang disekeliling Daksa saling menatap heran.

"Sayang kamu udah punya anak?" tanya dari salah seorang wanita itu.

"Beneran yang itu anak kamu?" sahut yang lainya.

"Sayang kok kamu gak bilang sama kita sih."

Starla meludah di tempat saat itu juga. Ia muak sekaligus jijik melihat kelakuan Daksa. "Bukan. Saya bukan anak dia. Jadi silahkan bermesraan dengan dia, tapi ingat dia adalah orang yang sudah membunuh Mama saya," ucap Starla kemudian pergi meninggalkan rumahnya.

"STARLA!"

•••

Gerbang SMA Merpati terlihat ramai, banyak anak berlalu-lalang. Ada yang berangkat bersama kekasihnya, ada yang tertawa bersama sahabatnya, dan ada yang mengucapkan salam perpisahan kepada orang tuanya yang mengantar. Terbesit rasa iri di hati Starla. Apakah ia mampu mendapatkan semua itu?

Starla turun dari mobilnya. Mulai sekarang ia kembali bersekolah setelah satu tahun ia berdiam diri di rumah. Mulai sekarang ia harus bersemangat. Bukan untuk mencari ilmu, melainkan menambah stok cogan sebagai rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan. Itu adalah motivasi Starla. Toh, jika tujuanya mencari ilmu ia takut papanya akan kembali memarahinya dan membuat prestasi yang Starla raih sia-sia.

"Eh buset ada tante-tante. Eh tapi cantik juga sih, bodynya juga lumayan okey."

Starla melihat seorang cowok menatap penampilannya begitu antusias dari sepeda motornya. Starla memandangi cowok itu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kulit hitam serta rambut yang acak-acakan, tubuh gempal, dan tingginya hanya sebahu Starla.

Starla tersenyum, ia melangkah mendekati cowok itu. "Wah, wah ada bidadari mau nemuin gue nih." Mata cowok itu berbinar seperti mendapatkan sebuah give away piring cantik nan bening.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang