5. || Gagal Tawuran 😤

991 99 93
                                    

Haloo guys. Nih author update pagi-pagi yaa. Maaf kemarin gak update, kan di hari sebelumnya udah double. Hehehe. Jangan lupa follow dulu sebelum baca ^ ^

Bantu temukan typo+krisar yaa!

Happy reading....

•••

"Gue tahu, lo nyesel nolak gue. Makanya kalau ada orang yang merjuangin lo, cepet buka tuh hati, biar gak nyesel di kemudian hari."

—Barga Ardian.

🌼🌼🌼

Seorang gadis masih mengenakan seragam putih abu-abunya membanting map yang berisi proposal yang akan disebar luaskan kepada anggota OSIS. Menjadi ketua OSIS merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus Aiqa pikul. Terkadang melelahkan juga. Pulang lebih terlambat. Jika sedang libur disuruh berangkat mendadak, memastikan banyak hal. Memata-matai banyak orang. Harus melapor jika ada yang tidak beres. Sangat melelahkan, tapi Aiqa juga bersyukur karena bisa menduduki posisi yang diinginkan banyak orang.

Aiqa melepas ikatan rambutnya. Kemudian ia merasa ada sesuatu yang janggal. Aiqa berdecak kesal mengingat ulah yang dibuat oleh Starla—badgirl gak ada akhlak serta sopan santun kepada kakak kelasnya.

Rambut panjang Aiqa terpangkas sebelah karena ulah Starla. Aiqa mendesis pelan ia beranjak berniat pergi ke salon langganannya.

Aiqa menuruni anak tangga. Rumahnya terlihat ramai. Ketiga kakaknya sedang berebut remot televisi. Aiqa merupakan anak terakhir sekaligus satu-satunya anak perempuan di keluarganya. "Mau kemana lo? Berangkat urusan OSIS lagi?" tanya Biru—kakak pertama Aiqa, sinis.

Aiqa menggeleng. "Sensi amat lo kalau gue berangkat buat urusan OSIS," cibir Aiqa, "gue mau ke salon bentar," sambung Aiqa, menunjuk ujung rambutnya yang ia ikat.

Biru mengernyitkan dahinya ketika melihat rambut Aiqa yang terpotong tidak rapi. "Rambut lo kenapa? Kena alat pemotong kertas pas lagi ngurusin berkas-berkas?" tanya Biru, retoris.

Aiqa mengembuskan napasnya kesal. Kakak sulungnya memang sangat menyebalkan. Biru tidak pernah menyukai adiknya menjadi ketua OSIS. Karena apa? Dahulu Biru pernah menjabat sebagai bad boy yang paling disegani dan murid yang paling dibenci oleh guru-guru. Dan Biru pernah dipermalukan di depan umum oleh anak-anak OSIS. Hal ini yang membuat Biru sangat tidak menyukai OSIS!

"Lo masih deket sama Altair? Saran gue jangan." Biru melangkah meninggalkan Aiqa sendirian.

•••

Aiqa berjalan sambil menikmati angin sore menerpa wajahnya. Aiqa memutuskan pergi ke salon dengan berjalan kaki. Ia bosan jika harus duduk didalam kendaraan dan membuatnya tidak bisa menikmati keramaian jalan.

Langkah Aiqa terhenti karena dihadapanya sedang terjadi keributan. Aiqa melihat gerombolan anak-anak SMA yang masih mengenakan seragam sekolah beserta benda-benda tajam di tangannya. Dan yang membuat Aiqa terkejut adalah ia melihat seragam yang amat dikenali. Aiqa pun tersadar jika dua sekolah yang akan tawuran itu adalah sekolahnya dengan SMA Ababil.

Aiqa bimbang apa ia harus mencegahnya? Bodo amat, tanpa pikir panjang Aiqa berlari dan berdiri diantara formasi SMA Merpati dan SMA Ababil.

Aiqa merasa dirinya ditatap sadis oleh kedua belah pihak. Ia menengok ke arah formasi SMA—nya. Aiqa melihat ada anak-anak yang hobi membuat onar, pelanggan guru BK, dan  bad girl yang masih tergolong newbie dikarenakan hanya dia yang masih kelas X sendiri. Kemudian Aiqa menengok ke arah formasi SMA Ababil yang menatapnya buas.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang