28. || 100 Part Dalam 30 Hari 📌

733 60 172
                                    

"Setiap hubungan pasti akan diuji, untuk mengetahui siapa yang tetap bertahan dan mencintai. Bukan justru mencari pengganti."

🌼🌼🌼

Matahari bahkan belum menampakan sinar cantiknya, tetapi Starla memutuskan untuk berangkat lebih awal. Ia bosan di apartemennya yang sepi. Jujur saja, ia merindukan hangatnya keluarga-meskipun hanya Siena yang memberikannya.

Starla meletakan kepalanya di atas lipatan tangan. Ia memilih untuk berada di kelas, ia lelah karena semalam suntuk matanya tidak bisa diajak berkompromi untuk tertidur.

Starla merasakan kursi di sebelahnya berderik seperti ada yang mendudukinya. Starla memutuskan untuk tidak peduli.

"Makan."

Suara bariton yang amat familier memasuki indra pendengaran Starla. Ia merasakan sakit sekaligus bahagia ketika mendengar suara pria yang kini sudah bersinggah di hatinya namun pria itu justru melukainya.

"Gue ngaku, akun itu emang punya gue."

Starla menengadahkan kepalanya, ia menatap cowok yang kini duduk di sampingnya. Tatapan Starla sayu, seolah ada ribuan jarum yang telah melukainya. "Gue salah apa sama lo? Kenapa lo tega ngelakuin ini, Kak?" tanyanya dengan nada lemah.

"Maaf."

Starla memutar bola matanya malas."Mungkin kalau kisah kita itu ditulis di Wattpad, mesti pembacanya sering kesel soalnya lo itu sering banget minta maaf abis itu diulangin lagi," ucap Starla sambil terkekeh.

Barga memperbaiki posisi duduknya. "Gue terima tantangan elo," ucap Barga dengan nada dingin.

Starla mengernyitkan dahinya. "Tantangan apa?"

Barga mengeluarkan ponsel dari sakunya kemudian ia menunjukan tantangan yang Starla kirim melalui DM-an Wattpad. "100 part dalam 30 hari."

Starla tersenyum miris. Bukanya merasa bersalah malah menambah masalah. Starla berpkir sejenak, kemudian ia mengiyakan tawaran tersebut. "Oke, dengan satu syarat. Lo sanggup?" tanya Starla memastikan.

"Gue sanggup," jawab Barga yakin.

"Kalau gue menang, lo harus berusaha rebut gue dari Kak Altair, lo—"

"Sekarang pun bisa!" potong Barga cepat. Bayangan ketika Altair memeluk Starla seketika melintas di benaknya.

"Dengerin dulu!" seru Starla kesal. "Kalau gue yang menang, lo harus jauhin gue."

"SINTING!" Karena kesal Barga menggebrak meja Starla. "Intinya gue harus jauhin lo gitu?"

Barga memegang bahu Starla. "Star, please, maafin gue."

Starla menggeleng. "Gue cinta sama lo dan gak mungkin kalau gue gak maafin lo. Setiap lo ngelakuin kesalahan sebesar apapun itu, gue langsung maafin lo saat itu juga,"ucap Starla sambil tersenyum.

"Akan tetapi, spesies buaya kayak lo harusnya dikasih pelajaran." Starla menepis tangan Barga yang berada di bahunya. "Gue juga gak nyangka lo itu tega plagiatin cerita gue. Padahal nulis itu butuh perjuangan." Starla menghela napas berat.

Starla mengeluarkan secarik kertas dan pulpen dari ranselnya. "Peraturan challenge 100 part dalam 30 hari," gumam Starla sambil menulis.

"Peraturan pertama, lo gak boleh deketin gue selama 30 hari."

"Gue gak bisa."

"Diem dulu!" kesal Starla.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang