19. || Mencintai Dua Hati 💕

624 65 154
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow ya guys:3

Bantu temukan typo+krisar jangan lupa:3

Mau triple up? Ramaikan lagi ayok!

Happy reading....

•••

"Bolehkah aku meminta sesuatu? Buat aku sepenuhnya jatuh cinta kepadamu."

🌼🌼🌼

Starla memegang pipinya yang terasa ngilu. Matanya membelalak tidak percaya.

"Kak, lo ...."

Barga mencekal tangan Starla kemudian menariknya agar mendekat. Barga berbisik, "Gue paling gak suka kata putus!"

Tubuh Starla merinding melihat Barga yang berubah seratus delapan puluh derajat. Bukankah seharusnya Starla yang marah? Mengapa seolah-olah disini Starla yang bersalah?

"Untuk apa sebuah hubungan terjalin jika tidak didasari oleh cinta?" Starla bertanya dengan suara lirih. Ia menutup matanya–tak sanggup melihat wajah Barga yang merah padam.

Barga terdiam, dadanya bergemuruh, dan emosinya memuncak ketika Starla meminta putus darinya.

"Cuman gue yang cinta sama elo, Kak. Gue juga gak tahu kapan pastinya gue jatuh cinta. Tapi tujuan kita berpacaran bukan karena kita saling mencintai, melainkan karena sebuah alasan.

"Alasan lo nerima gue karena lo mau ngejadiin gue pelampiasan. Dan alasan gue–yang sekarang gue sesali, adalah bermain-main dalam sebuah hubungan. Yeah, sekarang gue sadar, gue kena karma karena udah jatuh cinta sama orang yang bakalan ngejadiin gue pelampiasan."

"Jadi ... mulai sekarang kita putus."

Plak!

Barga menampar Starla untuk kesekian kalinya.

"GUE GAK MAU PUTUS SAMA LO!" bentak Barga dan membuat Starla menunduk ketakutan.

"Ka ... Kak, ke ... kenapa lo bentak gu ...."

Barga membungkam mulut Starla menggunakan tangannya. Ia mendekati Starla hingga tidak ada jarak lagi di antara mereka. Barga berbisik, "Karena gue cinta sama lo."

Air mata Starla kini tumpah. Ia tidak sanggup untuk menahannya lagi. "Lo, bohong, Kak. Lo cuman cinta sama Aiqa. Bukan gue." Starla menjauhkan dirinya dari Barga.

Barga mengusap wajahnya frustasi. Astaga! Apa yang sudah ia lakukan? Tidak! Penyakit itu tidak boleh menyakiti Starla. Barga merutuki dirinya sendiri karena penyakit tempramental yang tiba-tiba muncul telah melukai Starla.

Starla berjalan menuju pinggir rooftop, ia menatap rumah-rumah yang terlihat kecil. Kemudian Starla menatap telapak tangan kirinya–yang ia kepal dari tadi yang berdarah. Tidak sesakit luka yang tertoreh di hatinya.

Barga berjalan mendekati Starla. "Star, gue minta maaf. Tadi gue kebawa emosi." Barga melihat telapak tangan Starla yang terluka.

"Ayo ikut gue. Gue janji gak bakal ngebentak lo lagi. Maaf." Barga menatap raut wajah Starla yang terlihat sendu dan berhasil membuatnya semakin merasa bersalah.

Pertama, Barga sudah mengingkari janjinya untuk mengajak kencan bersama Starla. Kedua, Barga sudah membohongi Starla dengan mengatakan bahwa ia pergi mengantar Mamanya. Ketiga, penyakit tempramental itu tanpa sengaja melukai hati Starla. Keempat, ia tidak mau putus dari Starla karena ia mulai nyaman dengannya, tapi Barga juga masih sangat mencintai Aiqa.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang