8. || Peraturan ⚠

814 85 87
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow ya ^ ^

Dimohon untuk tidak menjadi silent reader. Bantu temukan typo+krisar yaa!

Happy reading....

•••

"Kamu boleh mencintai, tapi kamu harus siap berurusan dengan patah hati. "

🌼🌼🌼

Starla menuruni anak tangga. Ia berada di rooftop sudah hampir satu jam semenjak kepergian Altair.

Sani yang sedang berjalan menyusuri koridor sekolah melihat Starla. Sani menghampiri Starla kemudian menepuk bahunya. "Hayo, bolos ya?" tuduh Sani.

Starla membalikan badannya. Ia terkejut melihat makhluk spesies seperti Sani. "Lo juga bolos!" tuding Starla. Bagaimana mungkin Sani tidak berkaca?

"Kita sekelas lho," ucap Sani, bangga. "Kelas X-Ipa-1."

Starla membulatkan matanya mendengar kata Ipa-1. "LO SERIUS KITA DITEMPATIN DI KELAS YANG ANAKNYA CUPU-CUPU?" teriak Starla dan berhasil membuat kuping Sani berdengung.

Starla sudah mengenal sekolah ini secara detail, meskipun dirinya membolos saat masa pengenalan lingkungan sekolah. Starla mendapatkan info lengkap SMA Merpati dari Mang Juju–penjual martabak amerika.

Sebenarnya martabak itu bukan martabak amerika sungguhan, melainkan Mang Juju merupakan penjual martabak india tapi sangat cinta dengan tanah kelahiranya–Amerika. Oleh karena itu, Mang Juju mengganti nama martabak india dengan martabak amerika.

Kelas Ipa-1 merupakan tempat yang berisi murid-murid dengan otak brilian, cinta terhadap buku hingga hampir seluruh kelas berkacamata karena minus.  Dan biasanya jika ada lomba olimpiade ataupun cerdas cermat, anak kelas Ipa-1 lah yang akan menjadi perwakilan.

Setahu Starla, jika ada anak Ipa-1 yang melanggar aturan sekolah maka akan diadakan tahlilan dadakan guna mengusir setan yang merasuki anak tersebut yang membuatnya melanggar aturan.

Kalau soal otak, Starla tidak masalah, tapi ia takut jika dibacakan yasin oleh teman-teman sekelasnya. Seandainya Starla tahu siapa guru yang menempatkannya di kelas itu, Starla sudah melabrak guru itu dan mengajaknya duel bacot.

"Hai, Tan. Kenapa mulutnya melongo gitu? Hati-hati nanti ada kecebong masuk lho," ucapan Sani membuyarkan lamunan Starla.

Starla berdecak kesal karena Sani yang memanggilnya dengan sebutan Tante. "Berhenti panggil gue Tante!" ucap Starla penuh penekanan.

"Suruh siapa dandanannya kayak Tante-tante," balas Sani.

"Dasar Om-Om!"

Starla memutuskan berjalan meninggalkan Sani. Kerongkongannya haus, cacing-cacing di perutnya sudah komplen meminta makan.

"Eits, tunggu dong, Tan." Sani menahan lengan Starla kemudian menyerahkan selembar kertas berisi peraturan kepada Starla.

"Jangan macem-macem ya, Tan," ucap Sani memperingatkan.

Starla mengambil kertas tersebut kemudian membacanya.

Peraturan SMA Merpati :

1. Siapapun yang datang lebih dari 06.30 maka siswa diharuskan meminta tanda tangan seluruh anak OSIS.

2. Bagi siswa yang mengenakan seragam yang tak sesuai standar, maka tim OSIS akan memakaikan :
-Karung sebagai rok
-Tali rafiah sebagai sabuk
-Baskom sebagai topi.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang