18. || Sebuah Bohlam Kaca 💡

613 62 143
                                    

Maaf author baru update, huhu:"(

Sebelum baca jangan lupa follow ya:3

Bantu temukan typo+kritik ya guys!

—————
Mau double up?
Ramaikan dulu biar kayak pasar ekekekk.
—————

Happy reading ....

•••

"Kata Mama, gue ini bohlam kaca."

—Starla Izarra.

🌼🌼🌼

Seorang gadis duduk bersandar di dinding rooftop. Ia menatap hamparan langit malam yang berisi bintang yang saling menyapa menemani rembulan. Gadis itu tidak menangis, meskipun dunia terus memaksanya menapaki jalan berduri, lautan api yang tak kunjung usai, dan menghadapi ganasnya badai.

"I love you, Aiqa!"

Hati Starla berdenyut nyeri ketika tak sengaja mendengar Barga mengatakannya di telepon. Starla butuh pertolongan, ia butuh tempat untuk bersandar. Dan Starla mengharapkan sosok Barga. Tapi, nyatanya? Barga berhasil membuatnya semakin terluka. Seolah ada ribuan duri tak kasat mata yang menghantamnya.

Seorang gadis kecil dengan rambut panjang yang dikepang satu sedang duduk sambil membaca sebuah buku dongeng berjudul 'Bintang yang Malang'. Disampingnya terdapat lima buah boneka anjing ukuran kecil, dan satu boneka anjing berukuran besar yang sedang ia peluk.

"Doggy, kau mendengarkanku, kan?" Gadis itu mengelus bulu halus boneka anjing yang ia beri nama Doggy.

"Aku tidak pernah menceritakan impianku kepada Papa. Hanya Mama yang mengerti semua impianku beserta alasannya, tapi Mama sedang tidak ada. Jadi, kamu mau mendengarkanku bercerita lagi kan?" tanya Gadis itu.

"Aku sangat-sangat menyukai buku. Aku ingin memiliki sebuah perpustakaan yang sangaaaat besar! Dan aku ingin didalamnya berisi karya-karyaku. Yeah, aku ingin menjadi penulis."

"Kau tahu apa alasanku ingin menjadi penulis? Aku ingin membuat sebuah kisah tentang gadis kecil yang kehadirannya tidak pernah dinanti oleh Papanya. Dan kamu tahu? Aku akan mengganti kisah itu. Aku akan membuat gadis itu bahagia, disayangi oleh kedua orang tuanya."

"Hm. Iya Doggy, gadis itu adalah aku. Doggy, mengapa Papa tidak mau mengatakan alasan ia sangat membenciku?"

Gadis itu mengambil sebuah buku yang berjudul 'Semuanya Memiliki Alasan.'

"Lihatlah buku ini, Doggy. Bukankah sesuatu yang terjadi pasti karena sebuah alasan?"

Prang!

Gadis itu mengernyitkan dahinya ketika mendengar sesuatu yang pecah. "Sebentar, Doggy. Aku akan memeriksanya." Gadis itu berjalan keluar dari kamarnya.

"Bagus! Kamu sudah berani selingkuh! Dan Starla, itu anak selingkuhanmu kan?!"

Starla meremas kedua tangannya ketika kenangan buruk itu melintas di benaknya. Pada hari itu, Starla menemukan sebuah alasan mengapa Daksa tidak pernah menyayanginya.

Starla beranjak dari duduknya. Ia melihat ada banyak pecahan kaca yang tergeletak tak jauh darinya. Starla memungut pecahan kaca yang berukuran paling besar. Kemudian ia menatap pecahan kaca tersebut.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang