12. || Penyesalan Aiqa 💔

757 73 97
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow yaa!!
Dimohon untung tidak menjadi silent reader!

Satu suara dari kalian sangat berarti untuk author!

Jangan lupa ramein wkwkwk. Cukup hati yang sepi. Jangan sampe cerita ini juga ikutan sepi:"

Happy reading....

••••

"Kenapa gue jatuh cinta, disaat dia memutuskan untuk berpindah hati?"

-Aiqa Tsarisha.

🌼🌼🌼

"Ta ...." Tangis Aiqa pecah saat melihat Barga dan Starla menaiki kuda dan saling melempar canda tawa. Jujur saja melihat Barga bersama perempuan selain dirinya membuat hatinya terasa sakit. Padahal dulu Barga-lah yang memerjuangkannya.

"Lo belum jatuh cinta sama gue?"

"Gue bakal ngebuat lo jatuh cinta"

Bayangan-bayangan itu berputar di benak Aiqa. Saat Barga mengejarnya, memberinya setangkai bunga gerbera setiap hari. Rasa menyesal hinggap di hati Aiqa. Bahkan Barga menyanyikan lagu 'Risalah Hati' di depan rumah Aiqa setiap Minggu.

"Lo mau ngapain kesini, Ga?" Aiqa menatap Barga dengan raut wajah tidak suka.

"Gue diizinin duduk nggak nih?"

"Gak! Lo pulang sekarang!" usir Aiqa dan berniat menutup pintu rumahnya.

Barga langsung menahan tangan Aiqa yang akan menutup pintu. "Gue janji bakalan pergi tapi dengerin gue nyanyi ya? Sekaliii aja," pinta Barga sambil memasang tampang memelas.

Aiqa menggeleng keras. Setiap hari Minggu Barga selalu datang ke rumahnya sambil membawa gitar.

Aiqa menutup pintu kencang. Wajahnya kesal karena Barga terus mencercoki kehidupannya. Ia hanya ingin hidup tenang, apakah sesulit itu?

"GUE TAHU LO MASIH DI BALIK PINTU. JADI DENGERIN GUE YA!" teriak Barga dari luar.

"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta ... kepadaku ..."

Aiqa yang sedang berjalan menuju kamarnya terhenti seketika. Ia merasakan suara bariton Barga memasuki indra pendengarannya dan menyuruhnya untuk tetap diam di tempat.

"Beri sedikit waktu. Biar cinta datang karena telah terbiasa ... bersamamu."

Mengapa ia tak menerima Barga dari dulu? Mengapa hatinya terbuka di waktu yang tidak tepat?

Barga bukanlah cowok yang suka memainkan perasaan perempuan. Aiqa adalah cinta pertamanya. Dan benarkah Barga sudah berpaling? Semudah itu?

Altair membawa Aiqa ke dekapanya. Ia tidak tega melihat Aiqa menangis. Seharusnya tadi ia tidak menuruti Aiqa untuk menemaninya mengambil tinta di TU.

"Ta, gue nyesel nolak Barga." Penyesalan memang akan terjadi, ketika seseorang yang tak pernah kamu anggap itu memutuskan untuk pergi.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang