4. || Kiss 💋

1.1K 95 82
                                    

Sebelum baca, jangan lupa follow ya ^ ^
Author update dua kali hari ini karena besok author harus berjuang lagi buat dapet hospotan 😭

Okey. Happy reading.

•••

"Lumayan nih kalau dapet bule, nanti anak gue jadi blesteran."
-Starla Izarra.

🌼🌼🌼

Altair merapikan berkas-berkas yang berserakan kemudian memasukannya ke dalam map dan meletakan berkas itu di meja Aiqa. Altair adalah wakil ketua OSIS yang merangkap sebagai sekretaris juga dikarenakan Meya si Sekretaris sedang sakit.

Mata elangnya menatap jam dinding yang terpajang di ruang OSIS dan menunjukan pukul tiga sore. Altair meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Aiqa masuk ke dalam ruang OSIS, ia melepas jas biru dongker yang dikenakannya. "Minum dulu, lo pasti capek ngetik proposal itu dari pagi." Aiqa menyerahkan minuman isotonik.

Altair menerima minuman itu kemudian menegaknya hingga habis. "Makasih," ucap Altair.

"Udah selesai buat proposalnya?" tanya Aiqa dan dibalas anggukan oleh Altair sambil menunjuk sebuah map yang terletak di meja Aiqa.

Aiqa mengambil map tersebut. "Syukurlah. Sini gue cek," ucap Aiqa, tangannya membolak-balikan proposal yang terdiri dari dua lembar.

"Awas, jangan sampai ada kesalahan lagi," ucap Altair, memperingatkan.

Aiqa terkekeh. "Enggak, ini udah gue cek. Ya udah gue mau ke ruang kepsek dulu, minta tanda tangan."

"Besok aja bisa, kan? Muka lo keliatan capek tuh." Altair menunjuk wajah Aiqa.

Yah, bagaimana tidak lelah. Selama satu hari, tim OSIS mengurusi murid baru dalam masa orientasi sekolah. Ditambah keributannya dengan seorang adik kelas yang langsung mendapat predikat badgirl sekaligus penguasa sekolah.

Aiqa menghela napas kemudian mengangguk tegas. "Nggak baik ditunda-tunda. Biar cepet dapet tanda tangan pak kepsek terus bisa langsung disebar," jawab Aiqa.

"Okey kalau gitu gue temenin lo."

Aiqa langsung menggeleng. "Jangan! Nanti dia cem-"

"Udah cepetan, jangan nolak!" potong Altair.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor sekolah yang terlihat sepi dikarenakan seluruh murid SMA Merpati dipulangkan bebas karena masih masa orientasi sekolah.

Buk

Altair meringis kesakitan, ia merasa ada sebuah benda yang menghantam punggungnya. Altair melihat ke arah belakang, kemudian ia menatap gadis yang membuat keributan di ruang OSIS tadi pagi.

Starla tersenyum karena sepatunya mengenai sasaran. "Ganteng-ganteng kok banci!" teriak Starla kepada Altair.

Tangan Altair mengepal hingga kuku-kukunya berwarna putih. "Lo siapa sih?" tanya Altair, kesal.

Aiqa menatap wajah adik kelasnya itu sinis. "Gak usah buat ribut-ribut bisa?" tanyanya, mengintimidasi.

Starla memasang wajah pura-pura takut. "Aduhhhh, gue takuttt diliatin sinis sama ketos dan waketos," ucapnya, sengaja dibuat-buat.

"Udah, Ta. Dia gak waras. Mending kita langsung ke ruang kepsek aja," ucap Aiqa.

Altair mengiakan ucapan Aiqa. Tiba-tiba ide cermelang muncul di otaknya. Ia memungut sepatu yang Starla lempar tadi kemudian melemparnya ke arah genteng.

Reason [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang