💵 - 17

2.2K 137 11
                                    

Lala semakin mendekat dan memeluk Jaki. "I love you so much, Jak."

"I know..." Jawab Jaki. Jaki membalas pelukan Lala. Lalu tertidur.

Lala belum dapat memejamkan mata nya, dia melihat wajah polos Jaki yang sudah tertidur pulas. Sangat jauh berbeda dengan Jaki yang tadi. "Suatu saat nanti, kamu akan menjawab I love you too, Jak. Aku akan sangat bersabar untuk itu."

"Aku tidak ingin membagi mu." Lala meneteskan air mata lalu tertidur.

Tring tring... Tring Tring... Handphone Jaki berbunyi.

"Hallo..."

"Kamu masih tidur? Sekarang sudah jam sepuluh lho."

"Di Jakarta baru jam delapan Lun. Bagaimana apa kamu suka liburannya?"

"Wah aku sangat suka, muji mengajak ku menonton music core kemarin sore. Aku sangat suka."

"Syukur lah kalau begitu." Jaki bicara sangat pelan, takut membangunkan Lala.

"Hoamm..." Lala yang masih berada di samping Jaki menguap.

"Suara siapa itu? Apa kau tidur dengan Lala?"

"Oh, aku menyalakan TV nya semalam."

"Ingat, jangan jatuh cinta dengan Lala. Atau aku akan membuatnya menyesal. Aku memilihi kartu as untuk menghancurkan karir nya."

"Kenapa kamu begitu Luna? Dia istri ku juga, aku memiliki kewajiban sebagai suami."

"Aku tidak mau tau Jak. Kamu tidak boleh mencintai nya. Titik. Aku tutup telpon nya sekarang. I miss you."

"I miss you too." Jaki menarik nafas dalam, Luna memang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi Jaki baru sadar bahwa Luna sangat serakah. Bagaimana bisa dia mengambil uang Lala tapi juga ingin tetap mempertahan kan Jaki? Lalu apa yang dia bilang kartu as untuk menghancurkan Lala? 'Aku tidak bisa membiarkan nya, aku harus mencari tahu apa rencana Luna.'

"Babe, kamu sudah bangun?" Lala melihat jam di handphone nya. "Oh ya ampun sudah jam delapan. Apa kamu lapar? Aku akan membuatkan sarapan dulu." Lala hendak bangun namun ditahan oleh Jaki.

"Biar aku saja, kamu mandi saja dulu babe." Jaki mencium kening Lala, saling menatap selama beberapa detik. Tangan Jaki mengusap lembut pipi Lala.

"Baik lah suami ku. Mmuach..." Lala mencium telapak tangan Jaki yang sedang mengusap pipi nya.

Sementara itu di Seoul.

"Kamu ini sangat bodoh Luna, bisa-bisa nya menukar suami tampan mu dengan uang." Kata Muji, sahabat Luna yang sudah bekerja di Seoul sekitar lima tahun.

"Aku tidak menukar nya Ji, itu hanya cara ku untuk mendapatkan uang dari Lala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak menukar nya Ji, itu hanya cara ku untuk mendapatkan uang dari Lala. Jaki tidak akan jatuh cinta kepada Lala."

"Kamu ini sangat naif Lun, Lala adalah model top Indonesia. Semua pria memuja nya. Aku yakin kamu akan menyesal."

So, I Bought Your Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang