💵 - 29 [TAMAT]

4.2K 178 8
                                    

Jaki sedang menunggu di depan kamar operasi. Beberapa kali dokter keluar masuk kamar operasi. Kekhawatiran terlihat jelas di raut wajahnya. Sesekali dia melihat jam di tangan nya. "Sudah lebih dari satu jam Lala di dalam sana." Lirih nya.

"Jaki," Jesi baru saja datang, dia memang sedang tinggal di Bandung mengurus salah satu restoran. "Bagai mana Lala Jak?"

"Masih di dalam kak." Jawab Jaki lalu tertunduk.

"Tenang lah, Lala akan baik-baik saja." Kata Jesi, mencoba menenangkan Jaki. Padahal diri nya sendiri juga merasa sangat khawatir.

Beberapa saat kemudian dokter keluar dari ruang operasi, diikuti seorang perawat anestesi. Sedangkan dua orang bidan masih ada di dalam. Seorang perawat keluar dan menghampiri Jaki, "selamat ya pak, bagi nya perempuan, lahir dengan sehat, berat nya 3,5 kg dan tinggi nya 50 cm. Sekarang bayi nya sedang dibersihkan, sepuluh menit lagi bapak bisa lihat dari luar ruangan incubator." Kata perawat itu sambil tersenyum.

"Istri saya bagaimana sus?" Tanya Jaki.

"Nyonya Lala sedang di ruang pemulihan. Dua jam lagi kita pindahkan ke kamar inap."

Jaki dan Jesi sangat bahagia mendengar kabar dari perawat tadi. Jaki tidak menyangka dirinya sekarang sudah menjadi seorang ayah. Jaki dan Jesi menunggu di depan ruang incubator yang terhalang kaca. Kata perawat, nanti malam baru bisa dipindahkan ke kamar Lala. Sambil menunggu Lala dipindahkan, Jaki menceritakan apa yang terjadi pagi ini kepada Jesi.

***Tujuh jam yang lalu***

"Kalau begitu aku tidak punya pilihan lain, biarkan aku mendekam di penjara." Kata Luna sambil menangis.

"Aaaahhh...." Pisau yang dipegang Luna terjatuh. Dia meringis kesakitan, memegangi punggungnya yang dipukul seseorang. Seorang pria yang berdiri tidak jauh di belakang Luna dan Lala, perlahan mendekat lalu memukul punggung Luna dengan sangat keras. Dengan begitu dia bisa menyelamat kan Lala.

Luna tergeletak pingsan, sepuluh menit kemudian dua orang polisi datang dan membawanya ke Polsek untuk diperiksa.

Saat Luna mencekik lalu mengarahkan pisau ke leher Lala, Lala sangat syok dan ketakutan. Tanpa disadari ketuban nya pecah, air ketuban bercampur darah merembes mengaliri kaki nya. Jaki buru-buru membawanya ke rumah sakit.

Dokter mengupayakan agar Lala bisa melahirkan secara normal, namun ketubannya sudah keluar banyak, sedangkan Lala stuck di pembukaan empat.

"Mas Jaki sebaiknya kita lakukan Caesar, karena ketubannya semakin sedikit dan itu bisa membahayakan bayi dan juga ibu nya." Kata dokter Bambang, kebetulan sekali dokter kandungan Lala itu hari ini sedang dinas di rumah sakit.

"Tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya dok."

***

"Syukurlah Lala baik-baik saja, jika tidak kakak tidak akan pernah memaafkan Luna. Wanita itu sudah tidak waras!"

 Wanita itu sudah tidak waras!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
So, I Bought Your Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang