💵 - 10

1.5K 139 4
                                    

"Kamu bercanda kan La?" Jesi sangat kaget ketika Lala menceritakan permintaan Luna.

"Tidak kak, ini benar-benar terjadi. Menurut kak Jes bagaimana? Tapi bahkan aku bisa memberikan semuanya demi Jaki."

"Kamu sudah tidak waras Lala. Ini sangat salah. Jangan pernah berpikir untuk menerima ide gila itu."

Sementara itu Luna terus membujuk Jaki dengan alasan demi kebaikan bersama. "Demi kamu aku rela Jak, aku mohon."

"Tapi aku hanya mencintaimu Luna, aku tidak mau berpisah dengan mu. Atau, kamu sudah tidak mencintaiku hah?"

"K-kenapa kamu berbicara seperti itu, tentu saja aku sangat mencintaimu. Aku lakukan ini demi kamu, demi kita. Atau begini saja, kamu bisa meminta sebuah syarat kepada Lala. Aku yakin dia akan mengabulkan nya."

"Apa maksud kamu Lun?"

"Kita akan bercerai, lalu kamu menikah dengan Lala secara resmi. Lalu kita menikah secara siri, bagaimana? Kita bisa tinggal satu rumah."

"Kamu sudah gila!"

"Tidak sayang, kamu juga bisa membalas perlakuan Lala. Dia menyabotase semua pekerjaan mu, dia yang membuat kita jadi begini. Aku mohon Jak, aku juga lelah hidup seperti ini terus. Ku mohon."

"Baiklah jika itu yang kamu mau." Akhirnya Jaki menyerah, karena dia tahu Luna akan selalu mendapatkan apa yang dia ingin kan.

"Tapi berjanji lah kamu tidak akan mencintai nya. Hemm?" Luna bergelayut manja di lengan Jaki.

"Janji."

"Besok aku akan mengurus dokumen perceraian kita, dan kamu harus menemui Lala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Besok aku akan mengurus dokumen perceraian kita, dan kamu harus menemui Lala." Luna meraih dagu Jaki lalu mencium bibir nya. "Daddy please ..." (Gak mau ngebayangin 😌 - autor)

Saat ini Luna yang menguasai kendali, Jaki menuruti setiap apa yang dikatakan oleh Luna. Luna telah pergi ke kantor catatan sipil untuk mengurus surat perceraian 'palsu' nya.

"Kenapa kalian ini, seolah-olah aku pengangguran, bisa datang kapan pun kalian minta." Ini lah jawaban Lala saat Jaki menelpon nya dan meminta Lala untuk datang ke studio nya.

"Bukan kah kamu menginginkan ku, Lala?" Ini merupakan kalimat ampuh yang digunakan oleh Jaki dan bahkan sebelumnya Luna mengatakan hal yang sama.

"I hate you!" Namun ini seperti kalimat tak bermakna yang diucapkan oleh Lala. Karena pada kenyataannya saat ini mobil nya sudah terparkir di depan studio Jaki.

"Katakan lah, aku tidak punya banyak waktu." Seperti Dejavu, ini adalah kalimat pertama yang Lala ucapkan kepada Luna kemarin."

"Jadi kamu ingin bembeli ku memisahkan aku dari istriku, huh?"

"Tidak seperti itu Jak, aku hanya ingin membantu. Lagi pula ini buka ide ku, ini ide istri mu. Jika tidak percaya tanyakan langsung pada nya. Sepertinya istrimu itu mata duitan."

Jaki menarik Lala dan menguncinya diantara dinding dan kedua tangan nya, jarak mereka kini sangat dekat. "Jangan pernah mengatakan hal buruk  tentang Luna. Dia adalah penyelamat hidup ku."

"Heh, terserah." Lala memalingkan pandangan nya, menghindari kontak mata dengan Jaki. "Terserah jika kamu mau dibodohi istri kamu sendiri. Sekarang katakan apa mau mu."

"Mau ku?" Perlahan wajah Jaki mendekati wajah Lala, sedetik kemudian bibir nya mulai beradu dengan bibir Lala. Lala syok, dia hanya bisa diam dan membesarkan bola matanya.

"Mmmph, lepaskan Jak." Lala berusaha berontak dan mendorong Jaki, namun sia-sia saja  tenaga Jaki lebih kuat.

Jaki melakukan beberapa lumayan dan sedikit gigitan dan akhirnya Lala membalas ciuman nya.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Mmmph... Sudah Jaki." Lala berhasil mendorong Jaki sekuat tenaga.

"See? Aku tidak merasakan apapun saat mencium mu tadi. Dengar Lala, aku hanya mencintai Luna. Tapi dengan terpaksa aku menyetujui permintaan gila kalian. Saat ini Luna sedang mengurus surat perceraian kami. Kita akan segera menikah, Minggu depan jika kamu mau. Aku hanya mengajukan satu syarat."

"Syarat apa Jak?"

"Setelah kita menikah, aku akan menikahi Luna secara siri."

"Gila!" Hanya itu kata yang diucapkan Lisa sebelumnya hingga akhirnya dia pergi meninggalkan studio Jaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila!" Hanya itu kata yang diucapkan Lisa sebelumnya hingga akhirnya dia pergi meninggalkan studio Jaki.

Lala menceritakan semua yang dialami nya kemarin siang dan hari ini kepada Jesi. Tentu saja Jesi marah dan berusaha meyakinkan Lala agar tidak menuruti permintaan pasangan gila itu, Luna dan Jaki.

"Aku akan melakukan nya kak."

So, I Bought Your Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang