33. Terulang Kembali

694 133 23
                                    

Perubahan tak pernah mudah untuk dilakukan 

Sudah satu Minggu berlalu sejak kejadian di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah satu Minggu berlalu sejak kejadian di kantin. Sehun dan Kai kini sangat protektif menjaga Wendy dari Gian, si penganggu. Apalagi setelah mendengar kabar Gian menjadi mahasiswa di universitas yang sama dengan mereka.

Biasanya, jika ada kelas maka Sehun dan Kai akan meminta bantuan Soojung, Seulgi juga Baekhyun untuk menemani Wendy. Jika ketiganya tak bisa maka teman sekelas  Wendy yang diandalkan. Satu hal yang pasti, Wendy tak boleh sendiri. Seperti sekarang contohnya, Seulgi menemani Wendy makan di kantin seraya menunggu kehadiran Sehun dan Kai yang masih kelas.

Nasi kuning di meja hampir habis, tak terasa sudah setengah jam berlalu. Soojung dan Baekhyun harus mengurus keperluan organisasi hingga tak bisa menemani dua gadis ini.

"Gue mau ke toilet Wendy,"
"Ohh, oke gue tunggu di sini."
"Um, mening ikut aja."
"Gue?"
"Tapi tunggu di luar."
"Gak apa-apa gue tunggu di sini aja,"
"Tapi..."
"Lo jangan khawatir."
"Yaudah deh, gue tunggu Sehun sama yang lain datang dulu."
"Eh??? Lo emang gak kebelet?"
"Gak apa-apa, bisa gue tahan kok."
"Eh jangan, yaudah kita ke toilet aja."
"Gak apa-apa?"
"Dari pada Lo kencing di sini?"
"Bener sih,"

Mereka beranjak, ke salah satu toilet dekat kantin.

"Gue mau kencing juga deh," ucap Wendy, mendahului Seulgi.

"O, oke."

Masih di dalam bilik seulgi dengar suara Wendy yang telah selesai dengan urusannya.

"Seulgi, dompet gue ketinggalan. Gue ke kantin bentar ya, entar ke sini lagi."
"Oh... Iya Wendy."

Tak berapa lama setelah kepergian Wendy, Seulgi juga selesai dengan urusanya. Ia menekan slot kunci dan membuka pintu namun tak bisa, dicoba sekali lagi dan tetap tak bisa.

"Kok????"

Byurrrrrrrrrr!

"Hah!!!"

Mata seulgi megerdip-ngerdip karena terkejut. Dari atas bilik toilet, tumpahan air dari ember mengenai Seulgi. Seluruh tubuh gadis itu basah kuyup, sialnya, ini bukan air biasa melainkan campuran air aneh berbau tak sedap.

"Mampus Lo Wendy!" Ucap Gian, dari balik bilik toilet yang terkunci.

Sejak seminggu lalu, Gian telah berencana membalas perbuatan Wendy dan teman-temannya, hari ini merupakan keberuntungan bagi Gian karena tak sengaja melihat Wendy memasuki toilet. Ia segera mencari ember dan meracik air yang tak layak untuk disiram pada gadis itu. Malang, saat Gian mengira di toilet hanya tersisa Wendy ia justru kecolongan dan tak melihat kepergian gadis itu.

FLAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang