Best Part.

330 15 0
                                    

Bandung,
22 Maret 2019.

Biarkan aku merengkuhmu. Mendekapmu dalam rasa yang tak pernah akan berubah, menggenggam tanganmu dengan rindu yang selalu tumbuh.

🧷

Author Point Of View-

"Siang bunda, Jingga-nya mana bun?"

Reas memasuki rumah dengan sapaan riang. Menyapa Bunda Maya, Ibu dari gadis yang dicintainya.

"Diatas As, baru selesai mandi terus cek pengumuman SNM kayanya"

Bunda Maya menengok, meninggalkan sebentar adonan kue yang sedang dibuatnya di mini bar.

"Kamu gimana As?"

"Dapet kok Bun yang di UGM, Puji Tuhan"

"Sel--"

Ucapan Bunda Maya terpotong, anak gadisnya tiba-tiba berteriak dari atas.

"Bun! Reas udah dateng belom? Jingga ke--"

Jingga menapakkan satu demi satu kakinya ditangga, sedang tangannya sibuk mengucir rambut panjang yang baru saja ia keringkan.

"REAS!"

"Puji Tuhan As! Dapet dong yang UGM, seneng banget aku gatau lagi"

Jingga berlari memeluk Reas, berjingkrak-jingkrak dan tersenyum senang atas apa yang didapatkannya hari ini.

"Kamu gimana As?"

Setelah melepas pelukannya, Jingga menangkup pipi Reas. Bertanya dengan semangat yang tak kalah menggebu-gebu berusaha mendapatkan jawaban dari sosok yang dicintainya.

"Dapet Ngga, Puji Tuhan"

"Berarti kita barengan dong? Yaampun seneng banget!"

"Iyaaa iyaa berisik"

Reas mencubit kedua pipi Jingga dengan gemas, padahal dalam pikirannya masih berputar 2 pilihan. Menuruti keinginan yang sedari lama dipersiapkan, atau tinggal dengan sejuta impian yang tak kalah berartinya.

Sedang Bunda Maya yang melihatnya hanya tersenyum geli, melihat kedua anak manusia yang sedang senang-senangnya.

"Dapet yang di UGM dek?"

"Dapet bun, Puji Tuhan. Seneng banget bun"

Jingga berlari kecil menuju bundanya, memeluk pinggangnya dan mengecup pipinya.

"Makasih bun buat doanya"

"Iya sayang sama-sama"

Jingga kembali ke sofa ruang tamunya, menghampiri Reas yang sedang duduk diam sambil memainkan poselnya. Setelah sadar Jingga ikut duduk disampingnya, Reas menoleh.

"Jalan yuk Ngga?" Kata Reas sambil memalingkan wajahnya ke arah Jingga.

"Kemana?"

Pancarona-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang