Kamu selalu menjadi pusat semestaku, pusatku berputar tanpa lelah.
🧷
Author Point Of View-
Adreas berjalan keluar dari kamarnya, kali ini ia memakai pakaian yang cukup santai. Kaos hitam berlengan kuning dan celana jeans santai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adreas menutup dan mengunci pintu kamarnya, sesudah itu membalikkan badan dan sedikit terkejut karena ada seorang gadis yang sedari tadi menunggu di belakangnya.
"As, temenin yuk?"
Adreas mengedipkan matanya berulang kali, memastikan bahwa apa yang dilihatnya kali ini benar dan bukan khayalan atau halusinasinya saja.
"A-adel?"
Gadis itu hanya mengangguk, ia menarik tangan Adreas untuk keluar dari dorm mereka tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
"Kemana Del?"
Adel menghentikan langkahnya tepat di depan gerbang, melepaskan genggaman tangan Adreas dan berbalik arah untuk melihat pemuda itu.
"Temenin cari barang-barang buat ulang tahunnya Arjuna"
Adreas terlihat sedikit terkejut dan kebingungan, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu lalu melontarkan sebuah pertanyaan tak masuk akal.
"Emang Juna mau ulang tahun? Kapan?"
Adel hanya berdecak kemudian menaruh satu tangannya di pinggang.
"Ya kalo Arjuna nggak ulang tahun, aku nggak bakal beli kali. Besok tanggal sepuluh ulang tahunnya"
Adreas hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan mendahului Adel yang sekarang ekpresinya berubah menjadi sedikit kebingungan.
"As, kenapa jadi ninggalin deh!"
Adel sedikit berlari menghampiri Adreas, mencekat tangannya supaya pemuda itu berhenti dan berjalan bersamaan dengannya.
"Beneran nggak marah Del?"
Adel menatap Adreas yang sedikit lebih tinggi darinya, mereka berdua berhenti di tengah jalanan yang tidak terlalu ramai.
Adel masih menggenggam pergelangan tangan Adreas, sedangkan pemuda itu hanya diam dan tidak bergerak.