Hal Baru Tokyo.

63 4 0
                                    

Tokyo
31 Desember 2019,

Hidup berputar dengan sangat cepat, bahagiaku berubah tempat, namun ingatan tentangmu selalu terikat.

🧷

Author Point Of View-

Seorang gadis tersenyum riang dengan setelan baju cerahnya. Hari ini di penghujung tahun adalah momen-momen kesukaannya.

Orang-orang ramai dan penuh dengan kebahagiaan, mengucapkan selamat tinggal pada tahun yang tlah lalu dan menyambut datangnya tahun yang diharap akan menjadi lebih baik.

Setelahnya seorang pemuda berjalan di depannya, dengan wajah yang tak terlalu bahagia. Dengan baju yang masih kusut, sepertinya pemuda itu belum membasuh tubuhnya.

"Woi, Adreas!"

Gadis itu berteriak dan kemudian dihadiahi sebuah tatapan kaget dari pemuda yang dipanggilnya.

Gadis itu, Adeliaksa Gitari. Menghampiri Adreas yang sepertinya dalam situasi tidak baik-baik saja.

"Apaan Del? Mau kemana lagi rapi banget"

Adelia tertawa terbahak-bahak kemudian berulang kali menepuk pundak pemuda yang berdiri di hadapannya.

"Ini kan malem tahun baru As. Ga kemana-mana?"

Adreas hanya menggaruk pelan kepalanya, tersenyum tipis seolah-olah dia memang benar-benar lupa ada apa di hari ini.

"Oh, tahun baru ya? Ga keluar ah, males"

Setelahnya Adreas membalikkan badan, berusaha menjauh dari gadis periang di hadapannya untuk kembali ke kamar dan mencetak foto-foto hasil jepretannya beberapa hari yang lalu.

"Yaudah temenin kalo gitu, Shibuya Scramble Crossing! Mandi sana ntar aku tungguin di depan"

Adreas masih berdiri dengan wajah kebingungan, sedangkan gadis yang entah karena apa mengajaknya itu sudah pergi berjalan menjauh darinya.

Dengan perasaan yang sedikit kesal Adreas kembali ke dalam kamarnya dan mandi. Memakai sebuah baju casual yang warnanya senada dengan baju Adel.

Adreas keluar dari dorm, mendapati Adel yang sedang duduk di bangku depan halaman dorm mereka. Gadis itu sedang menjujung ponselnya tepat di depan wajahnya, memotret beberapa pemandangan malam yang menurutnya sangat indah.

Beberapa saat Adel tidak menyadari keberadaan Adreas. Namun karena suara bersin yang sedikit kencang, gadis itu menoleh dan mendapati Adreas sedang menutup hidung dan mulutnya dengan tangan.

Adel tertawa dan berdiri lalu menghampiri Adreas. Ditariknya tangan pemuda itu untuk segera pergi dari sana.

"Kenapa deh Del tiba-tiba ngajakin"

Adel menoleh ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Adreas, wajahnya datar seolah tidak mendengar apapun dari mulut pria itu.

"Oh, kemaren ajak Juna sebenernya. Eh si Juna tiba-tiba pulang"

Adreas hanya mengangguk paham, setelahnya ia membuka tutup lensa kameranya lalu mulai membidik objek jalanan yang dirasanya menarik.

Pancarona-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang