Adeliaksa.

58 5 0
                                    

Tokyo,
22 Mei 2020.

Semua yang kau katakan berhasil membuatku terkejut. Dan hari ini, semua tentang kita semakin terlihat kabur.

🧷

Adreas Point Of View-

Hari ini cuaca cukup cerah meski suhu terasa sangat dingin. Aku melangkahkan kakiku keluar dari dorm, menunggu seseorang yang terus saja memaksaku untuk menemaninya makan di salah satu restoran yang menyediakan makanan Indonesia.

Sepuluh menit menunggu, sosok yang kunantikan keluar dari pintu dorm. Menggunakan setelan baju yang membuatku sedikit terkejut karena warna bajunya mirip dengan yang kukenakan.

Adel menggunakan sebuah coat berwarna krem dan tas ransel warna hitam. Sedangkan aku menggunakan coat senada tanpa tas. Kali ini ia membiarkan rambutnya tergerai, dengan make up tipis seperti biasanya.

 Kali ini ia membiarkan rambutnya tergerai, dengan make up tipis seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo berangkat!"

Adel menggenggam lalu menarik tanganku untuk mulai berjalan keluar dari gerbang dorm. Gadis itu terlihat sangat semangat dan ceria, senyum terukir diwajahnya sepanjang perjalanan.

"Makan di tempat biasanya aja?"

Adel menoleh saat aku mengeluarkan sebuah suara, tepatnya sebuah pertanyaan yang seharusnya tak kutanyakan lagi.

"Yakan kita makan makanan Indo baru di dua tempat. Yang satunya jauh As, males"

Aku hanya mengangguk paham setelah Adel menjawab pertanyaanku, setelahnya kami berjalan tanpa suara. Menaiki kereta bawah tanah lalu berjalan sedikit menuju tempat makan yang sudah menjadi langganan selama beberapa bulan ini.

"Mau makan apa As?"

Adel menoleh dan bertanya kepadaku sesaat setelah kami masuk ke restoran.

"Biasanya aja deh"

Setelah jawaban singkat keluar dari mulutku, aku berjalan memilih salah satu tempat duduk lalu setelahnya duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah pintu kaca restoran. Aku menunggunya sembari memainkan ponselku, beberapa menit setelahnya Adel datang membawa dua piring dengan lauk berbeda lalu duduk tepat di hadapanku.

"Nih, lele sama pecel"

Aku terkejut ketika Adel membawakan makanan kesukaanku, padahal selama aku dan dia makan disini, tak pernah sakalipun aku memesan pecel dan lele.

"Aku tau dari instagram. Nggak usah banyak tanya"

Adel menjawab tanpa memandangku, ia sibuk melipat lengan coatnya lalu mencuci tangannya di kobokan yang disediakan di tiap-tiap meja.

Pancarona-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang