Chapter 6

2.7K 97 0
                                        

~~~

_________________________________

*Author POV*

"Aku lelah sekali," keluh Emily. Semua orang yang duduk di ruang keluarga mengangguk menyetujui ucapan Emily. Felicia melirik jam dinding bermodel seperti stopwatch yang terletak di atas televisi. Pukul 13:24. Setelah belajar, kelima remaja tersebut mengistirahatkan diri di ruang keluarga rumah Niora. Emily dan Eric duduk berdua di sofa bersama dengan Ramon di sebelah Eric. Felicia dan Niora tergeletak tak berdaya di karpet yang terletak di bawah sofa.

"Aku bosan." Imbuh Niora. Keempat orang lainnya mengangguk lagi.
Mungkin hari Sabtu itu sangat membosankan bagi mereka, seperti hari-hari Sabtu sebelumnya.

"Jadi kalian semua sering ke sini setiap minggunya?" Tanya Ramon memecah keheningan. Semua menjawabnya dengan anggukan. Lagi.

"Kalian membosankan." Celetuknya. Keempat teman barunya menatap dirinya dengan tatapan tak terbaca.

"Memang," Jawab mereka serempak

"Apa kalian ingin sesuatu yang baru?" Tawar Ramon. Ia cukup bosan dengan suasana membosankan seperti itu.

"Apa?" Tanggap Eric malas. Para gadis masih terdiam enggan menjawab.

"Hei kalian bertiga! Sudah pernah mengadakan pesta piama?"

"Pernah."

"Ya,"

"Sudah."

"Lalu?"

"Membosankan." Jawab ketiganya bersamaan.

Ramon mendengus dan berpikir sejenak.
"Ric, aku punya ide!" Serunya. Eric mendekat dan membiarkan Ramon berbisik, sambil berbagi ide padanya.

Wajah Eric yang semula tampak tak hidup mendadak berubah bersemangat. "Ayo kita lakukan!"

"Nio, kau tadi bilang kalau bibimu akan pulang besok kan?" Tanya Eric memastikan. Niora mengangguk pelan.

Eric dan Ramon saling menatap satu sama lain. Tebakan mereka benar.

"Kalau begitu, kita menginap di sini saja dan berpesta." Usul Ramon, "Kita adakan pesta barbeque, main tebak lagu, nonton film bersama." Imbuhnya.

Bukannya persetujuan yang ditunjukkan ketiga teman wanitanya, mereka malah menyibukkan diri. Emily mengambil coklat dari dalam tasnya dan memakannya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Eric. Felicia memilih mengabaikan kedua lelaki yang berusaha mengubah suasana membosankan yang menyelimuti mereka dengan membuka media sosial di handphonenya. Sementara Niora hanya memejamkan mata, karena dia tahu semua yang Ramon usulkan sudah sering ia dan sahabat-sahabatnya lakukan.

Eric memilih bergabung dengan ketiga perempuan yang sangat dekat dengannya. Menyandarkan kepalanya di atas kepala kembarannya, pasrah. Ia malas jika harus membantu Ramon memecahkan keheningan ini. Tak akan membuahkan hasil. Pasti jawabannya sama. Membosankan. Dia sendiri kadang bosan jika diminta Emily menemaninya seminggu sekali ke rumah Niora ataupun rumah mewah Felicia. Ujung-ujungnya juga membosankan. Karena sejak kecil ia tak terpisahkan dengan kembarannya itu, apa boleh buat? Kesana kemari selalu berdua. Jika tidak pergi bersama, alasannya adalah bertengkar.

Semua hal sudah pernah mereka lakukan di rumah Niora, Felicia, juga rumahnya. Berpesta, main tebak-tebakan, menonton drama dan film yang baginya cukup membuat jenuh, dan masih banyak lagi. Juga jalan-jalan di luar rumah seperti pergi ke mall, bioskop, taman kota, taman bermain, dll. Satu tahun lebih mereka bersama. Jadi nggak heran kalau semua daftar bersenang-senang itu sudah pernah dilakukan.

MY CHILDISH MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang