Chapter 15

1.1K 47 2
                                    

"Bagaimana dengan Felicia?" Emily meletakkan 3 gelas susu hangat di meja makan.

"Saat ini ia masih terlelap, setelah semalaman menangis." Jawab Eric, sembari meraih segelas susu yang disiapkan Emily. "Ramon kemana?"

"Sepertinya sedang mandi."

Emily dan Eric datang ke mansion Ramon lagi. Kali ini tanpa kehadiran Felicia. Mereka memutuskan untuk mencari Niora tanpa Felicia. Kondisi Felicia sedang tidak baik, ia masih frustasi dan emosinya tidak terkontrol.

Tak lama setelah Emily duduk di sebelah Eric, Ramon pun datang sambil membawa hp Niora.

"Teman-teman," Keduanya menoleh ke arah Ramon yang menghampiri mereka di meja makan.

"Ada apa?" Eric meletakkan gelasnya yang sudah kosong di atas meja.

"Aunty menelepon!"

Emily dan Eric sontak berdiri.

"Angkat!" Perintah Eric. Ramon menjawab panggilan Helena, tak lupa ia mengaktifkan mode loud speaker supaya Eric dan Emily dapat mendengarnya juga.

"Halo, Niora? Kamu tidur di rumah Felicia ya?" Mereka bertiga saling berpandangan, mendengar suara Helena dari seberang sana.

"Halo?"

"Halo?"

"Niora?"

Ramon meneguk ludahnya. "Ehm, Aunty, ini Ramon. Boleh aku tahu saat ini, Aunty ada di mana?"

"Oh Ramon... Aunty di rumah, Nak. Niora sedang pergi kemana? Tumben sekali tidak menjawab panggilan Aunty. Aunty hanya ingin menanyakan mengapa Niora tidak membawa seragam sekolah dan tasnya untuk besok, maksud Aunty kan karena ini hari Minggu lebih baik Niora menyiapkan peralatan sekolahnya, supaya tidak terburu-buru nantinya."

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Kata Ramon langsung ke intinya, sampai tidak menjawab pertanyaan Helena mengenai Niora.

"Ada apa?"

"Ramon dan yang lain akan segera ke sana Aunty."

"Ada apa ini? Dimana Niora?"

"Nanti Ramon jelaskan di sana ya Aunty..."

"Iya, tapi ada apa? Apa ada sesuatu yang menimpa Niora?"

"Ramon akan menjelaskan semuanya nanti Aunty,"

"Ya sudah, Aunty tunggu."

"Baik, sampai jumpa Aunty." Panggilan pun diputuskan oleh Ramon.

"Ayo!"

⌖┈◌◌◌┈⌖

Helena berdiri memunggungi mereka sambil menatap ke arah jendela. Ramon, Emily, dan Eric sama-sama menunduk. Mereka sudah menceritakannya pada Helena.

Suasana di ruang tamu begitu hening.
Tidak ada yang bersuara.
Tiba-tiba mereka bertiga dikejutkan dengan jatuhnya Helena. Tubuhnya bergetar, ia terisak.

"Ramon, Aunty benar-benar tidak menyangka dengan perbuatanmu!"

Ramon memejamkan matanya. Emily yang merasa Helena membutuhkan pelukan, langsung berlutut mendekati Helena dan memeluknya.

"Aunty, ini salah kami semua. Maafkan kami.." Mata Emily ikut basah.

"Nio-ku, bagaimana bisa semua ini terjadi padamu sayang?" Gumamnya dalam kondisi menangis. Ia memukul-mukulkan telapak tangannya di lantai.

"Aunty tidak bisa hidup tanpamu, Niora." Tak diduga Helena meremas lengannya sendiri sampai memerah dan tampak sedikit terluka. Ketiga remaja yang tengah bingung tersebut tampak semakin bingung.

MY CHILDISH MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang