WARNING‼️‼️‼️ 18+
___________________________________Jam dinding menunjukkan pukul 18:35. Saat ini Niora sedang menunggu sahabat-sahabatnya datang menjemputnya untuk pergi ke pesta ulang tahun Angela, sahabat Olivia.
Niora mengenakan tanktop hitam yang dilapisi jaket army kesukaannya, dipadukan celana jeans hitam, dan sepatu boots kulit bewarna senada dengan tanktop dan celananya."Niora, kemarilah nak!" Mendengar bibinya memanggil, Niora segera beranjak dari sofa dan datang ke kamar bibinya.
"Ya Aunty?"
Helena memandangi tubuh Niora dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Apa kamu bercanda?"
"Maksud Aunty?"
"Katamu, kamu mau pergi ke pesta ulang tahun temanmu. Apakah nggak ada baju lain selain ini?"
"Tidak Aunty, memangnya aku harus pakai apa lagi? Apa harus mengenakan dress?"
"Tentu saja!"
"Tapi kan aku nggak nyaman kalau pakai baju seperti itu,"
"Apa maksudmu dengan baju seperti itu? Ikut Aunty." Helena berdiri dari kasurnya. Ia meraih tangan Niora dan membawanya ke depan lemari pakaiannya.
Helena membuka pintu lemari tersebut. Mengambil sebuah gaun tak berlengan berwarna kuning polos, dan memberikannya pada Niora.
"Pakai ini. Aunty yakin kau pasti nyaman mengenakannya."
"Aunty kan tau aku itu nggak suka pakai rok, memakai rok sekolah saja juga karena terpaksa," Niora mengembalikan baju itu pada Helena.
Helena tersenyum kecil."Coba pakai dulu, baru beri tau Aunty tentang bagaimana rasanya memakai baju itu."
"Melihatnya saja aku nggak suka Aunty,"
"Niora, pakai gaun itu!"
"Huh Aunty! Baiklah baik... Akan kupakai." Niora menghentakkan kakinya sambil berjalan menuju kamarnya. Di kamar, ia menatap gaun itu. Kalau dilihat, lumayan bagus sih. Modelnya seperti jamsuit, dari luar memang terlihat seperti gaun, tapi didalamnya ada celana yang tersambung dengan atasannya yang bermodel kutungan bertali kecil mirip tanktop, dan bagian luar celananya dilapisi dengan kain yang sama dengan atasannya, alhasil jadi seperti sebuah gaun. Ia segera memakai gaun pemberian Helena dengan sedikit rasa ragu.
Niora mengenakan gaun tersebut, dirasa sudah pas, Niora menarik ke atas resleting yang ada pada bagian samping, tepatnya dibawah ketiak.
Setelah memakainya, Niora menatap pantulan dirinya di cermin pada pintu lemari. Niora sedikit memutar badannya tapi masih ia usahakan untuk bisa melihat dirinya. Karena ia terbiasa memakai tanktop, baginya tak masalah kalau gaun tersebut terbuka di bagian lengan.Niora tersenyum miring. Darimana bibinya mendapatkan baju seperti ini?
Helena berdiri di ambang pintu kamar Niora. Ia tersenyum melihat keponakannya menyukai gaun tersebut.
"Bagaimana? Kau suka sayang?"
Niora menoleh lalu menghampiri Helena dan memeluknya.
"Terimakasih banyak Aunty... Maaf, aku nggak menuruti perkataanmu tadi."
"Tidak apa sayang."
"Ngomong-ngomong, Aunty membeli gaun ini di mana? Berapa harganya? Apakah mahal?"
Helena melepaskan pelukannya dari Niora. Matanya bergerak-gerak, ia berusaha mencari jawaban untuk pertanyaan Niora. Keringat dingin membasahi telapak tangan Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHILDISH MATE
Teen FictionSemenjak dua hari menjalin hubungan kasih dengan sahabat barunya yang kekanakan, mendadak Niora mengalami peristiwa yang membuat masa depannya hancur. Tidak ingin pulang karena malu pada bibi yang disayanginya, ia berkelana seorang diri pada tengah...